Mohon tunggu...
Rian Umbu
Rian Umbu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Jalanan

Menulis Membuka Pikiran Baru

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wee Kuri, Kau Membuat Kami Jatuh Cinta

6 September 2020   18:43 Diperbarui: 6 September 2020   18:41 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari yang ceria. Kebersamaan yang tak pernah pupus oleh waktu. Persaudaraan dalam pertemanan sangat membuat kami tak lapuk. Sampai akhirnya, kisah persaudaraan ini bertahan hingga perkuliahan telah usai.

Pada suatu hari, sebut saja hari Minggu,6 september 2020, kami(Rian, Selvi, Victor, Evi, Falen, Lia, Piter, Hilda) mencoba jejaki salah satu destinasi wisata yang sudah mendunia. 

Siang itu, tepatnya pada pukul 11:30 waktu setempat, kami mulai bergegas dari rumah masing-masing untuk bergegas menuju danau wee kuri. Kami bertemu di pusat kota Tambolaka guna melanjutkan perjalanan yang belum tuntas.

|Dokpri
|Dokpri
Dari pusat kota Tambolaka, kami(Piter,Hilda,Victor,Evi,Rian,Selvi) beriringan menuju kecamatan kodi dengan menggunakan sepeda motor. Sementara kedua saudara kami( Lia dan Falen) sedang menunggu kami di kodi. 

Sepanjang perjalanan terlihat berbagai jenis hewan ternak yang melalui jalanan itu. Bukan hanya itu, hutan yang gersang juga pelengkap keindahan perjalanan.

Ew...salah seorang saudara kami, namanya Victor membeli seekor ayam yang hendak menjadi lauk makan siang kami. Terimakasih ya saudara, sudah berbagi berkat

Piter dan Hilda|Dokpri
Piter dan Hilda|Dokpri

Perjalanan kami cukup panjang, jarak tempu dari bandara Tambolaka kurang lebih 50 KM. Kecepatan kami di siang itu diatas rata-rata. Ya...guna menyambangi wisata itu dengan cepat. Tidak lupa pula, kami menggunakan masker, jaket dan helm. Apa lagi situasi sekarang adalah musim pandmei Covid-19. Syukurlah, daerah kami berada dalam zona hijau.

Rian dan Selvi|Dokpri
Rian dan Selvi|Dokpri


Tak terasa, kecepatan yang penuh hati-hati dengan jalan yang cukup bagus dilalui, akhirnya kami tiba dirumah saudara Falen dengan selamat. Sesampainya di situ, kami disuguhkan secangkir kopi pahit. Uppsss...sangat lengkap sekali persaudaraan kami siang itu. Kami pun disambut oleh kedua orangtua denga cium hidung.

Victor dan Evi|Dokpri
Victor dan Evi|Dokpri

Ya....tidak lama kemudian, kami mulai bergegas untuk melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata danau wee kurri. Perjalanan yang elok, dipinggiran jalan terlihat gubuk sederhana yang masih terbuat dari bahan alam. 

Sangat indah sekali pokoknya. Anak-anak kecil meramaikan jalanan dengan menunggang kerbau juga terlihat keunikan itu. Alam yang gersang, pepohonan yang berguguran juga tampak menghiasi jalanan menuju danau wee kuri.

Falen dan Lia|Dokpri
Falen dan Lia|Dokpri


Tibalah kami di destinasi wisata alam itu, suara angin yang kencang seakan menjadi penerima wisatawan yang mendatangi tempat itu. Keramaian dimusim new normal ini tampak terlihat dari padatnya pengunjung yang menyambangi wisata itu. Wisatawan lokal dan wisatawan domestic juga tampak terlihat.

|Dokpri
|Dokpri
Kebersamaan kami dilengkapi dengan berpose ria di atas jembatan kayu dan menjadikan keindahan danau wee kuri sebagai backgroundnya. Waoooo....senyuman manis terpancar dari paras kami masing-masing. 

Sungguh persaudaraan yang hakiki dan perlu dipupuk sampai usia menua. Dan kebersamaan kami di destinasi wisata itu juga dipenuhi canda tawa. Berbagi kisah perjuangan dan sering pengalaman selama di dunia kerja.

|Dokpri
|Dokpri
Sampai akhirnya, hari mulai suram, langit yang biru menjadi kemerahan, kami pun mulai beranjak pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun