Mohon tunggu...
Rian Umbu
Rian Umbu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Jalanan

Menulis Membuka Pikiran Baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muda-Mudi SBD dan Budaya Marapu

14 Juli 2019   08:55 Diperbarui: 14 Juli 2019   09:00 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumba sangat terkenal dengan eksistensi budayanya yang sangat kaya akan keunikan. Sumba juga memiliki alat-alat musik tradisional,  busana adat serta tata cara yang unik dalam melakukan ritual adatnya.

Dalam artikel ini,  penulis akan menuliskan tentang kesadaran kaum milineal yang sudah mulai nampak menerapkan warisan-warisan leluhur dalam budaya yang sudah menjadi kearifan lokal.

Kehidupan sosial anak muda Sumba pada khususnya pemuda Kabupaten Sumba Barat Daya,  akhir-akhir ini sudah mulai tampak terlihat dalam mengkampanyekan nilai-nilai budaya.

dokpri
dokpri

Dalam konteks tertentu,  pemuda selalu pro-aktif dalam menyukseskan kegiatan-kegiatan yang bernuansa budaya. Seperti pada acara pementasan kesenian,  ritual adat, pemuda SBD selalu mengenakan busana adat tradisional. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari pun, ada juga pemuda yang selalu mengenakan busana adat.

dokpri
dokpri

Pemuda SBD juga sudah menyadari bahwa kesenian musik budaya, busana adat, lagu daerah yang dimiliki mengandung pesan-pesan kedamaian dan nasihat-nasihat kehidupan yang menjadikan dirinya sebagai generasi penerus yang memiliki jati diri.

Namun demikian, di era digital ini,  pemuda harus menjaga kearifan lokal budaya agar tidak terbawa-bawa arus bangsa asing. Mengkampanyekan kesenian budaya juga satu tarikan nafas dengan pembentukan jiwa kebangsaan yang kuat.

dokpri
dokpri
Secara tidak langsung,  pemuda yang sering disebut kaum milineal mulai mengkampanyekan kesenian budaya. Sehingga dengan begitu, jiwa kebangsaan mereka(pemuda) terasah dengan sendirinya. Hal ini juga akan merangsang jiwa sosial kaum milineal itu, seperti peduli terhadap sesama, menjaga persatuan dan kesatuan. 

Pasalnya, dalam kebudayaan sudah tercantum nilai-nilai tersebut meski dengan narasi yang berbeda-beda sesuai dengan bahasa daerahnya atau tata cara melakukan budaya masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun