Mohon tunggu...
Rian Sobari
Rian Sobari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Tentang Banjir dan Impian Warga Kabupaten Bandung

21 Juni 2022   20:54 Diperbarui: 21 Juni 2022   21:03 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi wilayah Baleendah dan Dayeuh Kolot sudah menjadi hal yang tak asing dengan kalimat genangan banjir. Tampungan air dari berbagai daerah tumpah di wilayah ini. Kondisi ini tentu sangat berpengaruh bagi masyarakat maupun lingkungan disekitarnya.

Faktor yang menyebabkan banjir adalah lingkungan padat penduduk yang terus berkembang sehingga berkurangnya daya resap air. Selain itu, permasalahan sampah juga menjadi faktor utama terjadinya bencana alam berupa banjir. tidak hanya dikota bandung saja, sampah juga menjadi alasan dari sebagian kasus bencana banjir dikota-kota lain. Sehingga ketika intensitas curah hujan tinggi, maka resiko kemungkinan terjadinya banjir semakin besar.

Beberapa faktor lainnya adalah pengaruh letak geografis Bandung yang memiliki cekungan didalamnya. Dilihat dari sejarah, dulunya Bandung Selatan terdapat sebuah sungai yang sekarang sudah kering dan menjadi daratan. Pada masa pemerintahan Belanda sungai yang sudah surut ini digunakan sebagai lahan persawahan karena selalu menampung  air saat hujan. Karena lahan persawahan tersebut bukan daerah pemukiman, jadi dibiarkan begitu saja.

Adapun dampak yang ditimbulkan dari bencana banjir ini yaitu warga harus mengungsi ke daerah lain, baik ke posko atau ke rumah sanak saudara, tetapi beberapa diantaranya memilih untuk tetap bertahan di lantai dua rumah mereka. Mobilitas warga jelas terganggu, dimana mereka harus tetap menggunakan perahu karet saat beraktivitas karena genangan air cukup tinggi.

Banyak warga yang melewati kawasan ini menjadi saksi bagaimana kondisi ketika banjir menggenang di daerah kabupaten Bandung.

Pembangunan kolam retensi dan polder di wilayah Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah menjadi solusi untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di Kabupaten Bandung. Walaupun banjir tetap menggenang di beberapa wilayah, tapi ini menjadi solusi baik dan bentuk penanganan yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Setidaknya banjir tidak terlalu parah setelah adanya pembangunan kolam retensi ini.

Diharapkan, adanya lanjutan perhatian dari pemerintah terkait hal ini. selain itu, kesadaran dari masing-masing warga harus lebih ditingkatkan lagi. Agar potensi banjir kedepannya bisa dikurangi bahkan tidak terjadi. Sehingga bisa menikmati wajah baru di kabupaten Bandung yang indah dan bebas banjir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun