Mohon tunggu...
Rian Raymon Tarantein
Rian Raymon Tarantein Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalist//Adventurer//Nature Lovers//Humanitarian Volunteers
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Born in Merauke, E-mail : rianraymont@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gerakan "GMKI Mengajar", Wujud Nyata Tri Panji dan 3 Medan Pelayanan GMKI

23 Januari 2021   19:24 Diperbarui: 23 Januari 2021   19:58 1771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merauke-Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Merauke pada Sabtu, 23/01/2021 melaksanakan Program "GMKI Mengajar". 

GMKI Cabang Merauke berupaya mengoptimalkan pengabdian terhadap masyarakat sebagai wujud nyata dari "Tri Panji" GMKI (tinggi iman, tinggi ilmu, tinggi pengabdian), serta sesuai dengan 3 medan pelayanan GMKI yakni gereja, perguruan tinggi, dan masyarakat. Salah satu bentuk pengabdiannya yaitu dengan Gerakan "GMKI Mengajar". 

Program ini dikoordinir langsung oleh ketua bidang aksi dan pelayanan (Akspel), Josua Bobby, yang ikut memerankan seluruh kader-kader dalam mengambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan sudah mulai berjalan pada minggu lalu dan akan rutin diadakan setiap seminggu sekali di hari Sabtu. Kegiatan ini memfokuskan diri pada anak-anak sekolah dasar yang pada umumnya putus sekolah lantaran orang tua mereka tidak memiliki biaya untuk menyekolahkan anaknya.

Adapun Program ini bertujuan membantu anak-anak yang putus sekolah di wilayah tersebut agar mendapatkan pendidikan layak sekaligus menginspirasi dan memotivasi mereka untuk selalu belajar dan menggapai cita-cita mereka.

Kegiatan ini menggandeng salah satu taman belajar "Pondok Daun" yang dikelola secara sukarela oleh Ibu feronika selaku pemilik taman belajar dan sekaligus sebagai ketua Rt setempat, yang berlokasi di RT 01/RW 02 Kelurahan Karang Indah, Kabupaten Merauke. Taman belajar ini memiliki kurang lebih 27 anak binaan, pada umunya merupakan anak-anak asli papua yang sudah putus sekolah di jenjang sekolah dasar dan sering melakukan kegiatan "hirup aibon" di jalanan.

Dok. GMKI Merauke
Dok. GMKI Merauke
"Diharapkan dengan kehadiran kami disini, dapat memberikan dampak positif seperti membantu mengarahkan perkembangan dan menambahkan wawasan yang sangat berpengaruh pada pola pikir anak-anak ini. Terutama mereka yang ada disini merupakan anak-anak putus sekolah karena faktor ekonomi keluarga" ujar elsya, selaku ketua BPC GMKI Cabang Merauke. 

Dalam prosesnya, kegiatan belajar mengajar mengusung konsep santai tapi serius, dimana saat jam pertama dihabiskan untuk kegiatan belajar mengajar yang efektif, dan selebihnya untuk kegiatan bebas seperti bernyayi dan memainkan suatu permainan kecil yang menyenangkan sekaligus membagikan snack untuk istirahat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun