Oleh: Riami
Usia boleh bertambah tapi semangat jangan hilang. Mungkin inilah kalimat yang sesuai untuk kelompok pendaki U Forty. Kali ini saya bersama  U Forty Jatim  yang dipandegani oleh Bapak Samsul Bachtiar mengikuti kegiatan tanam bareng bersama di Wonokitri Bromo Jawa Timur. Kegiatan ini dihelat oleh PELINDO tanggal 7 Januari 2024. Kegiatan yang didukung oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Forum Sahabat Gunung, BALADAUN, dan Hyang Hulun.
Kami dari U Forty Jatim mempersiapkan diri sehari sebelum acara tanam. Bahkan hari Jumat malam mbak Itoet sudah pesankan tempat di taman Edelweiss Park untuk kemping. Jam setengah 12 Malam mbak Itoet, mas Yayok sampai di lokasi Edelweis Park dan mendirikan tenda. Mereka menunggu kami datang hari Sabtu. Mengapa datang hari Sabtu kelompok U Forty orangnya multi latar belakang, ada pengusaha, pekerja pabrik, guru dan pedagang, bahkan pengrajin batik. Hari Sabtu pagi kebanyakan mereka semua masih bekerja.Â
Di taman Edelweiss park kami bertemu dengan beberapa kelompok lain yang juga kemping di situ antara lain Jungle King, CTC, Srikandi, PKK, Backpacker, Personal, Ganesipala, KPGIR, dan FSS yang semua personal berjumlah 50 orang. Kami pun jadi saling kenal dan akrab, makan bareng dan mempersiapan tanam bareng dengan kelompok nama baru Edelweis.Setelah semalam istirahat, meski dari personal bapak-bapak kami dengar ada yang tak tidur kami para perempuan hanya menyimak di dalam tenda, Sebagian tidur pulas.
Subuh kami bangun untuk mandi kemudian ibadah. Mbak Itoet cantik hobi masak ini sudah bergegas bersama sama para wanita lainnya untuk menyiapkan sarapan alakadarnya dari bekal kami. Tapi cukup mengenyangkan dan membahagiakan. Lauknya pun warna warni sesuai yang kami bawa. Makan bersama di atas daun pisang yang digelar, nikmat. Selesai sarapan kami berdoa dan berangkat menuju Balai Desa Wonokitri.Â
Dari Taman Edelweiss Park alhamdulillah masih kuat jalan kaki. Anggap saja ini pemanasan bagi kaum setengah dewasa hahaha. Dari Balai desa 50 orang kelompok kami dipimpin oleh pemuda dari desa Wonokitri yaitu  Mas Gesang.
Penuh semangat kami diangkut pick up menuju lahan tanam dari balai desa Wonokitri. Di sana kami mengikuti upacara pembukaan, berdoa bersama lalu berangkat menuju lokasi. Cuaca mendung dan berkabut, tapi tidak hujan bersyukur jadi kami tidak kehujanan, pun tak terasa panas. Matahari muncul sebentar memberi rasa hangat. Kurang lebih hingga pukul dua belasan aksi tanam usai dan kami makan siang yang disediakan oleh panitia.Acara yang sangat berkesan.Â
Menanam pohon adalah mewariskan oksigen dan lingkungan sehat pada generasi penerus. Dalam acara ini empat ratus lima puluhan peserta ini juga dari berbagai komunitas yang bervariasi bahkan pelajar. Semoga kegiatan ini bisa terus dilakukan di daerah daerah  di Indonesia, agar paru-paru alam sehat. Setelah selesai acara makan siang kami istirahat, salat bagi yang muslim, membongkar tenda dan sayonara Wonokitri. Semoga alammu tetap lestari dan menginspirasi.
Akhirnya semoga kita semua Panjang umur, sehat dan masih bisa menanam lagi pohon-pohon untuk anak cucu kita kelak. Dan menginspirasi penghijauan di rumah masing masing. Salam subur, hijau royo-royo. Salam U Forty.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H