Selanjutkan Bapak Agus Sugiarto menjelaskan, ada beberapa pohon yang bisa menjaga keberadaan sumber mata air misalnya lo, gondang, trembesi, dan beringin. Untuk perawatan dan pemanfaatan, dikelola oleh Yayasan Pendidikan dan Sosial Maarif (YPM) Sepanjang bekerja sama dengan ranting NU setempat.
Selain pohon yang menyimpan air juga menanam pohon-pohon buah seperti alpukat, durian, sukun, nangka dan lain lain.
Buah yang dihasilkan dari hutan wakaf YPM diberikan dengan penuh kebaikan kepada anak yatim dan dhuafa di sekitarnya melalui program kolaborasi dengan ranting NU setempat.
Lalu kami diajari bagaimana menanam pohon dan praktik sekaligus di lokasi. Salut dengan kesabaran beliau menjelaskan, hingga membimbing kami menanam, menjelaskan nama-nama, dan manfaat pohon-pohon di hutan itu. Kami juga diizinkan baca pantun, puisi, dengan mengambil lokasi hutan waqaf hingga pukul tiga sore.
Keseruan selanjutnya kami turun dari hutan menuju balai desa naik mobil pick up milik beliau bersama putrinya yang saat itu selesai  mengikuti giat di sekolahnya di hutan itu.Terakhir, mari lestarikan lingkungan, antara lain dengan cara menjaga hutan. Syukur-syukur hutan waqaf semakin banyak. Kami rasakan manfaat hutan waqaf sebagai rahmatan lil 'alamin. Kami bisa ibadah, menghirup udara sejuk, belajar, dan berkarya.Terima kasih Pak Agus Sugiarto, teman teman yang suport, yang ikut hadir di hutan Waqaf. Semoga tetap bisa kita lakukan kebaikan meski sebiji zarah. Semoga memberkahi alam semesta.Â
AamiinBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H