Oleh: Riami
Masa lalu sudah tersimpan rapi dalam almari
Menjadi barang antik yang menggelitik
Kadang ingin sekedar dilihat
Seperti radio Tuning FM milik simbah
Sudah tak ada sinyal grakgrok kadang nyala dalam pikiran seperti sandiwara saur sepuh
ketika Mantili beraksi mengibaskan pedang di medan perang
Kadang bak suara lagu lama seperti senja di batas kota
Melupakan kenangan tak semudah menghapus nama di papan kayu
Kenangan tetap berenang dalam angan
Menjelajah kalbu
Kadang dia hadir jadi casper
Menakutkan tapi lucu, imut
Meski menghantui tak ingin kurapal doa untuk mengusirnya
Putarannya hadir laksana gelombang radio
Jika frekuensi tetap seperti telaga bening menenggelamkan malam
Jika frekuensi naik seperti ombak menerjang karang batin
"Jangan jadi karang, " kata ibu sekokoh apa pun kau akan berlubang terkena hempasan ombak
Jadikan kenangan itu seperti perangko dan kau adalah pengoleksi paling pintar menata dalam album
Menjadi indah dan mahal harganya
Bukit Nuris, Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H