Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Bila Semeru Berpuisi

11 Desember 2021   23:35 Diperbarui: 11 Desember 2021   23:52 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila Semeru Berpuisi

Oleh: Riami

Bila Semeru berhujah
Tak ada lagi kiasan dan metafora
Semua nyata adanya

Debu menghitam, terbang ke langit biru
Udara pekat di siang itu
Sabtu, empat Desember 2021
Semeru mengeluarkan segala unek-uneknya

Blar! Api keluar dari lubuk Semeru
Segala ditumpah
Segala disemburkan
Seluruh panas dikeluarkan
Energinya membumbung menghantam segala

Tenggelamlah sebuah desa
Berpuluh manusia menjadi sahid

Manusia bertanya-tanya
Adakah Semeru sedang marah?
Apakah ia sudah tak tahan dengan magma dalam rahimnya?

Ataukah ia sedang berbagi berkah?
Teka-teki bersilang di dada, di pikir, di angan, di rasa, di naluri
Menjalari seluruh aku

Dan Semeru secara kasat mata
Telah menyampaikan pesan -Nya
Di dunia dan kematian yang tiba tiba

Diksi mengalir dari lava panasnya
Kata-kata menyembur dari api kawahnya
Keputusan sarkasme paling sadis adalah menenggelamkan keinginan-keinginan
Menguasai dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun