Tentang Kota Malang
Oleh: Riami
Malang, ibarat gadis, berparas bunga yang begitu elok. Mengundang rindu menaklukkan hati para pecinta.Â
Di serambi kota, alun-alun membuka cakrawala pandang.
Hawa dingin membawaku rindu selalu kepada Malang. Pegunungan juga perbukitan, membuat malang dalam gigil mesti takkan beku.
Tari topeng Panji menjadi inspirasi. Menyusuri jejak kisah punggawa kota. Budaya telah membangun jejaring hingga masa lampau yang panjang.
Jajanan tradisional lupis, cenil wah aku tak mampu lupakan itu semua.
Splindit, pasar hewan piaraan, kura-kura, ikan hias, burung, kucing beradu riuh dengan suara pembeliÂ
Bunga-bunga beraneka jenis melenggok lenggok dalam tiupan angin sore
Pagi begitu indah, di alun-alun tugu bunga teratai mekar sempurna, seperti harapan-harapan di kotaku.
Kampung warna-warni memberi corak gairah pada lambung kota untuk mengunyah semangat. Kota Malang merona. Gadis-gadis cantik dan pria-pria muda keluar dari Kampus idaman.
Oh Malangku, dikelilingi Kampus Perguruan Tinggi menjadikan malang sebagai kota pendididikan.
Malang selalu mengundang geliat dan gairah untuk hadir, menikmati wajah kota
Bukit Nuris, 1 April 2021
Sebuah kado untuk Kota Malang ultah ke 107
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H