Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Puisi Itu Lahan

16 Oktober 2020   17:08 Diperbarui: 16 Oktober 2020   17:14 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Puisi Itu Lahan


Oleh: Riami


Suburkanlah dengan pupuk organik rasa
Menggembur dalam pikir, hingga diksi tak sempat tandus
Untuk menanam sebuah pohon atau buah

Hingga rumah karyamu tumbuh laksana kebun anggur merah
Pohon jati diri tumbuh kuat mengakar menjadi diri yang kokoh

Puisi adalah lahan, tempat  menanam benih cinta, jangan sekali-kali ditabur benih kebencian
Bila itu terjadi lahan akan tumbuh api dan membakar rumah puisi hingga habis tak tersisa

Maka jaga lahan, jangan sampai dihuni hama
Agar tunas-tunas puisi yang kau tanam, biji-biji diksi yang kau tabur menjadi penyejuk siapa saja yang lelah dan istirahat di lahanmu yang teduh

Dirikan gubuk meski sederhana di lahanmu orang tak takut untuk menyeruput kopi, teh, susu kata-katamu

Jadikan puisi sebagai lahan menanam kebaikan hidup
Dan ditunai kelak ketika kita hidup lagi di akhirat

Bukit Nuris, 13 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun