Puisi Itu Lahan
Oleh: Riami
Suburkanlah dengan pupuk organik rasa
Menggembur dalam pikir, hingga diksi tak sempat tandus
Untuk menanam sebuah pohon atau buah
Hingga rumah karyamu tumbuh laksana kebun anggur merah
Pohon jati diri tumbuh kuat mengakar menjadi diri yang kokoh
Puisi adalah lahan, tempat  menanam benih cinta, jangan sekali-kali ditabur benih kebencian
Bila itu terjadi lahan akan tumbuh api dan membakar rumah puisi hingga habis tak tersisa
Maka jaga lahan, jangan sampai dihuni hama
Agar tunas-tunas puisi yang kau tanam, biji-biji diksi yang kau tabur menjadi penyejuk siapa saja yang lelah dan istirahat di lahanmu yang teduh
Dirikan gubuk meski sederhana di lahanmu orang tak takut untuk menyeruput kopi, teh, susu kata-katamu
Jadikan puisi sebagai lahan menanam kebaikan hidup
Dan ditunai kelak ketika kita hidup lagi di akhirat
Bukit Nuris, 13 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H