Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Setiap Hari adalah Puisi

26 Juli 2020   11:46 Diperbarui: 26 Juli 2020   11:50 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap hari adalah puisi
Fajar adalah puisi di mana kita diajari untuk senantiasa bersinar meski kadang tertutup mendung

Terik adalah puisi, yang membakar segala kebekuan dalam diri, mengeringkan segala luka yang basah, membasmi kuman-kuman jiwa

Senja adalah waktu instropeksi apakah kita sudah bergegas sejak pagi, atau menunggu terik hingga sore tak ada yang beranjak dari mimpi

Malam memberimu peluang memejamkan segala penglihatan yang memusingkan kepala, mereda terik, menyimpannya menjadi energi, dalam diri

Setiap hari adalah puisi, pagi hari ini tak kan sama dengan kemarin atau lusa
Siang hari ini aku sendiri, kemarin bersamamu, esok entah dengan siapa

Setiap hari adalah puisi, dalam rotasi bumi kurasakan sengat mentari, dalam gravitasinya kita bisa bercengkerama di sini tanpa pontang panting menahan diri

Oh hari-hari puisi penuh makna
Yang menjadi sejarah cinta, manusia, negara dan apa saja

Setiap hari adalah puisi

Bukit Nuris, 2020
~ Riami ~

Selamat hari puisi Indonesia

Puisi adalah jiwa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun