Di balik gelap dan sunyi, Tuhan kuak rahasia-rahasia
Seperti pada alam, pada gelaplah kami bisa saksikan bintang dan cahaya bulan
Ini belum setitik nur Illahi yang di pancarkan. Ketika semua dibuka kita tak mampu melihat apa. Laksana mentari yang menutupi bintang bintang.
Begitu juga manusia. Kadang hati dibuat gelap. Terasa menggigil dalam gulita. Tapi di situlah hati bisa melihat bintang kehidupan yang diciptakan Tuhan. Bintang-bintang itu adalah sahabat-sahabat yang bisa menerangi jiwa-jiwa yang gelap.
Analogi alam telah menarik benang merah dari dalam diri kepada alam semesta. Diri kami adalah alam. Ketika terik retak-retak juga hati yang gersang. Hujan-hujan jiwa kadang banjirnya meluap hingga memenuhi alam raya.
Jagad dan jiwa seperti kembaran dalam dimensi yang berbeda.
Bukit Nuris, 2020
~ Riami ~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H