Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Rahasia Alam

17 Juli 2020   22:51 Diperbarui: 17 Juli 2020   22:53 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rahasia Alam

Di balik gelap dan sunyi, Tuhan kuak rahasia-rahasia
Seperti pada alam, pada gelaplah kami bisa saksikan bintang dan cahaya bulan

Ini belum setitik nur Illahi yang di pancarkan. Ketika semua dibuka kita tak mampu melihat apa. Laksana mentari yang menutupi bintang bintang.

Begitu juga manusia. Kadang hati dibuat gelap. Terasa menggigil dalam gulita. Tapi di situlah hati bisa melihat bintang kehidupan yang diciptakan Tuhan. Bintang-bintang itu adalah sahabat-sahabat yang bisa menerangi jiwa-jiwa yang gelap.

Analogi alam telah menarik benang merah dari dalam diri kepada alam semesta. Diri kami adalah alam. Ketika terik retak-retak juga hati yang gersang. Hujan-hujan jiwa kadang banjirnya meluap hingga memenuhi alam raya.

Jagad dan jiwa seperti kembaran dalam dimensi yang berbeda.

Bukit Nuris, 2020
~ Riami ~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun