Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Keajaiban Napasmu dalam Hidupku Ayah

24 Juni 2020   22:49 Diperbarui: 24 Juni 2020   22:45 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keajaiban Napasmu Dalam Hidupku Ayah

Mungkin, tak kan bisa napasku menikmati indah dunia, tanpa kekar ototmu yang selalu berjuang untukku
Keajaiban doamu, tembus dari bumi hingga ke langit

Ayah, rasanya ingin terus berayun dalam sarung kusammu, ketika kunikmati hari-hariku. Aku rindu irama nasihatmu.

Pernah suatu senja nanda ingin mengembara ke luar pulau, tapi kau tak kan pernah izinkan itu
Engkau katakan, "Di sini adalah tempat tetindahmu."

Hari terakhir, setelah segala usaha kulakukan untuk mengembalikan kekar ototmu yang mulai melemah. Aku tak berdaya, Tuhan lebih menyayangimu dibanding aku.

Diambilnya napasmu malam itu. Aku ngilu, aku kelu, harap yang pernah kau tulis untukku dalam lembaran takdir sudah kucapai sesuai keinginanmu. Napasmu telah berpulang. Dan kau tak bisa lagi menikmati buah tanganku sepulang kerja. Tapi kuharap kau bisa menikmati hamparan doa yang tak pernah henti dari hati, dan ketulusan peluhmu semoga jadi taman surga indah. Cukup ini dulu ayah, dalam lembar baru akan kutulis lagi perjuananmu. Hatiku tak kuasa menahan pilu berpisah darimu.

Bukit Nuris, 2020
~ Riami ~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun