Kau adalah inspirasi, sebelum aku mereguk segala diksi, tumpahi dengan segala rasa yang menghunjam jiwa, aku tergagap, juga tak mampu memilih kata yang tepat untuk menjadikanmu sebuah kekasih atau kenangan
Jalan ini begitu rumit kita lalui sayang, kau telah mencabik rasaku, lalu mengunyahnya hingga menjadi butiran halus dan menelannya dalam rasamu. Menyebabkan aku  selalu mengikutimu kemana saja engkau membagi hati.
Kau telah menyayangiku, sekaligus menjadikanku bubur cintamu yang mengharu biru, hatiku sudah terlanjur menyatu dalam jiwa petualangmu yang tiada henti
Kekasih meski kurasakan aku larut, aku hanyut, aku tetap saja bersama kepedihanmu kala kau kembali meniti hari yang panjang bersama mimpimu
Dan sunyi tetap menemaniku berdiam di palung hatimu yang gamang oleh cinta yang berpendar seperti bias biang lala
Kunikmati lagu sunyi ini sebagai sujud terindahku buat kisah cinta kita
Aku tak kan meratap di balik dinding jantungmu yang berdegup mengguncang sajadah sunyiku  yang tergelar, dalam cinta penuh warna
Bukit Nuris, 2020
Riami
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H