Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Perihal Senja dan Ilalang

18 April 2020   10:53 Diperbarui: 18 April 2020   11:10 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perihal Senja dan Ilalang

Perihal senja, ilalang tak pernah takut untuk tidak hadir
Lambaiannya setiap hampir malam, telah mengisi hari-hari ilalang dengan santun

Ilalang jiwa dinginnya tak pernah marah, meski kadang ia hanya dianggap gulma
Prinsip hidup telah terangkai dalam akarnya yang kuat menembus tanah-tanah tandus

Ia kadang bercengkrama bersama embun, sebentar saja
Lalu mentari menguapkannya kembali ke langit biru

Dan ia tetap yakin keteduhan senja akan datang
Warna jingganya selalu membuai ingatan ilalang akan janji suci yang terpatri

Seperti ilalang aku menyukai senja
Yang mengantar malam menjadi tempat mimpiku yang selalu hadir agar tak melupakan senyummu

Di danau rindu, senja mengecup kening ilalang hingga tertunduk

Bukit Nuris, 2020
~Riami**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun