Perihal senja, ilalang tak pernah takut untuk tidak hadir
Lambaiannya setiap hampir malam, telah mengisi hari-hari ilalang dengan santun
Ilalang jiwa dinginnya tak pernah marah, meski kadang ia hanya dianggap gulma
Prinsip hidup telah terangkai dalam akarnya yang kuat menembus tanah-tanah tandus
Ia kadang bercengkrama bersama embun, sebentar saja
Lalu mentari menguapkannya kembali ke langit biru
Dan ia tetap yakin keteduhan senja akan datang
Warna jingganya selalu membuai ingatan ilalang akan janji suci yang terpatri
Seperti ilalang aku menyukai senja
Yang mengantar malam menjadi tempat mimpiku yang selalu hadir agar tak melupakan senyummu
Di danau rindu, senja mengecup kening ilalang hingga tertunduk
Bukit Nuris, 2020
~Riami**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H