Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Rindu dan Menjaga Kesehatan

17 April 2020   20:49 Diperbarui: 17 April 2020   20:41 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antara Rindu dan Menjaga Kesehatan

"Buk, aku lebaran cuti, satu minggu. Aku rencana mau pulang dengan teman-teman." Itu disampaikan anakku dalam Vidio call malam hari Rabu 15 April 2020.

"Lho, le ora usah molih disik wis (lho nak tidak usah pulang dulu), di Malang-Batu sudah dilakukan louckdown. Jika pulang ke Malang kemungkinan prosedurnya harus mengikuti protokol. Bahkan akan dilakukan karantina untuk pemudik."

Kalimat itu harus kusampaikan kepada putraku yang mungkin baru tahun ini dia keluar dari rumah untuk mengembara. Saya istilahkan mengembara karena dia sedang Praktik kerja lapangan di studio animasi di Sleman Jawa Tengah.

Apakah aku tidak rindu dengan putraku. Tentu saja sangat rindu, sudah hampir enam bulan aku hanya sehari waktu itu bisa ketemu dia saat dia cuti 3 hari pulang. Karena saya juga dinas maka ketemu hanya sehari. Harapannya lebaran bisa berjumpa lebih lama. Tapi kenyataannya karena wabah corona ini meski saya sedang WFH ya terpaksa saya pilih untuk sementara waktu tidak ketemuan dulu.

Pemberlakuan physical distancing dibeberapa daerah membuat sejumlah masyarakat harus menahan rindu. Harus mau menunda untuk dalam jangka tertentu. Bahkan tidak bisa mudik lebaran jika ingin benar-benar menjaga dan memutus rantai wabah corona.

Ini juga kulakukan, kenapa dengan pertimbangan anak-anak yang PKL di Sleman sudah WFH (Work From Home) di studio. Dengan kondisi jalanan yang tidak akan menjamin bebas penularan dengan wabah ini saya menyarankan pada putraku dan teman-temannya untuk tidak pulang menunggu sampai wabah ini dinyatakan aman.

Tentu saja usaha ini dilakukan karena saya membaca berbagai artikel kita harus membantu pemerintah dan tenaga kesehatan untuk tidak ikut andil dalam penularan covid 19.

Semoga hal yang kecil ini bisa dilakukan oleh semua pihak yang merasakan kerinduan seperti yang saya rasakan dengan anak saya, dengan menahan untuk sementara waktu sampai wabah ini aman.

Dengan itu semoga wabah corona bisa segera di atasi, tenaga medis tidak keteter secara fisik dalam menangani pandemi. Pemerintah juga tidak mengeluarkan biaya yang besar untuk menangani kasus ini. Jika wabah ini cepat selesai ekonomi Indonesia harapannya tidak terpuruk atau krisis karena banyaknya orang yang tidak bekerja.

Dengan cara menahan diri ini semoga wabah ini cepat usai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun