Mohon tunggu...
Muhammad Daffa Rialto
Muhammad Daffa Rialto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Mahasiswa yang peduli akan lingkungan sekitar beserta isinya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Anaerobic Mono-Digestion Residu Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)

20 Juni 2023   12:29 Diperbarui: 20 Juni 2023   12:40 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Energi merupakan sebuah kemampuan untuk melakukan kerja atau bisa juga diartikan sebagai daya (kekuatan) yang digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi adalah salah satu aspek yang dibutuhkan oleh manusia untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Pada kehidupan saat ini, energi sudah sangat dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai sektor seperti sektor transportasi, industri, rumah tangga, dan lain sebagainya. Akan tetapi energi yang digunakan saat ini merupakan energi yang tidak ramah akan lingkungan sekitar karena energi yang digunakan masih menghasilkan limbah berupa limbah cair, limbah padat, ataupun limbah gas. Maka dari itu diperlukan suatu terobosan ilmiah untuk mengurangi limbah yang dihasilkan dari penggunaan energi tidak ramah lingkungan ini seperti penggunaan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). TKKS merupakan limbah utama yang dihasilkan dari industri kelapa sawit. Limbah pertanian ini biasanya digunakan sebagai sumber biomassa untuk memproduksi energi melalui berbagai metode. Belakangan ini, minat terhadap ekstraksi produk bernilai dari TKKS, seperti xilitol dan bioetanol, semakin meningkat. Namun dari produksi xilitol dan bioetanol masih menghasilkan limbah padat yang dapat dimanfaatkan kembali dan melalui tulisan ini pembaca dapat mengeksplorasi potensi dari proses konversi TKKS menjadi sebuah energi baru terbarukan dengan menggunakan metode anaerobik digesi.

Anaerobic Digestion (AD) adalah proses biologi di mana mikroorganisme menguraikan bahan organik tanpa adanya oksigen. Dalam proses AD ini terdapat 4 proses yaitu proses hidrolisis, asidogenesis, asetogenesis, dan metanogenesis yang dimana keempat proses ini melibatkan serangkaian reaksi biokimia kompleks yang menghasilkan biogas, yang memiliki komponen utama yaitu metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2). Proses AD ini dapat dioptimalkan dengan mengendalikan berbagai faktor seperti suhu, pH, waktu retensi, dan komposisi bahan baku. Dalam pembuatan biogas dengan bahan baku TKKS residu xilitol dan bioetanol ini adalah dengan memasukkan inokulum dan substrat TKKS tersebut dalam satu reaktor yang sama dan ditunggu hingga 28 hari untuk mendapat hasil metana yang diinginkan. Melalui proses ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga menghasilkan energi terbarukan, mengurangi emisi gas rumah kaca, akan tetapi juga dapat mengurangi limbah yang dihasilkan dari pabrik produsen bioetanol dan xilitol.

Dalam pemanfaatannya, AD memiliki manfaat dalam penggunaan sehari-harinya seperti AD dari TKKS residu xilitol dan bioetanol dapat menghasilkan biogas yang lebih banyak dibandingkan dengan TKKS biasa dan menghasilkan sumber energi lebih besar dibandingkan dengan TKKS biasa. Sumber energi terbarukan dari TKKS residu xilitol dan bioetanol ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan berkontribusi pada campuran energi yang lebih berkelanjutan. Kemudian dengan mengkonversi residu TKKS menjadi biogas, proses AD mengurangi volume limbah yang dihasilkan oleh industri kelapa sawit. Pemantauan dan pengendalian secara terus-menerus terhadap penggunaan AD dapat memaksimalkan produksi energi baru terbarukan tersebut dan bisa menciptakan energi yang lebih bersih.

AD dari residu TKKS hasil ekstraksi xilitol dan bioetanol menawarkan solusi yang menjanjikan untuk pengelolaan limbah dan generasi energi terbarukan dalam industri kelapa sawit. Dengan memanfaatkan biomassa sisa ini, industri dapat mengurangi limbah, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan berkontribusi pada ekonomi yang lebih berkelanjutan dan berbasis siklus. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan parameter proses dan mengatasi tantangan agar teknologi ini menjadi ekonomis dan dapat ditingkatkan dalam skala yang lebih besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun