Pembelajaran berdiferensiasi didukung oleh beberapa teori pendidikan yang relevan. Salah satu teori yang penting adalah Teori Belajar Konstruktivis oleh Jean Piaget. Menurut teori ini, setiap siswa secara aktif membangun pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru menciptakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa untuk aktif terlibat dan membangun pengetahuan mereka sendiri.
Selain itu, Teori Multiple Intelligences oleh Howard Gardner juga mendukung pembelajaran berdiferensiasi. Teori ini menyatakan bahwa setiap individu memiliki beragam kecerdasan yang dapat diungkapkan melalui berbagai cara. Misalnya, seseorang mungkin memiliki kecerdasan verbal-linguistik yang kuat, sementara yang lain mungkin memiliki kecerdasan kinestetik atau visual-ruang yang lebih dominan. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengakomodasi berbagai jenis kecerdasan ini dengan menggunakan berbagai pendekatan pengajaran yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan kecerdasan mereka secara beragam.
Selain teori-teori di atas, pendekatan seperti Zona Proximal Pembangunan (Zone of Proximal Development) oleh Lev Vygotsky juga dapat digunakan dalam pembelajaran berdiferensiasi. Pendekatan ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan bantuan dari orang lain dalam mengembangkan kemampuan siswa. Dalam konteks pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengatasi tantangan belajar dan mengembangkan potensi mereka.
Dalam kesimpulan, pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang memperhatikan keragaman siswa di kelas dan mengadopsi strategi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru mengenali keragaman anak di kelas, seperti perbedaan bakat dan minat, gaya belajar, latar belakang budaya dan bahasa, dan menggunakan teori-teori pendidikan seperti Teori Belajar Konstruktivis, Teori Multiple Intelligences, dan Zona Proximal Pembangunan sebagai dasar pendukungnya. Dengan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna bagi semua siswa, memungkinkan mereka mencapai potensi belajar yang optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H