4.Virtual Reality
Virtual reality merupakan salah satu teknologi simulasi computer yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan fiktif hasil Salinan dari dunia nyata dalam bentuk imajinasi. Safir, Wallach, & Bar-zvi, 2012 (dalam Aninda Cahya Savitri & Luh Indah Desira Swandi, 2023) Mengemukakan bahwa Cognitive Behavior Therapy Virtual Reality adalah metode pengobatan yang efektif yang membutuhkan waktu yang singkat. Hasil studi menjelaskan bahwa virtual reality berpengaruh signifikan terhadap kecemasan seseorang dalam berbicara didepan umum.
5.Terapi Tertawa
Menurut Wulandari, 2010 (dalam Aninda Cahya Savitri & Luh Indah Desira Swandi, 2023) tertawa selama lima hingga sepuluh menit dapat merangsang pengeluaran endorfin dan serotonin, yang merupakan morfin alami tubuh serta melatonin. Zat ini menurunkan tekanan darah, kecemasan, stres, dan kekebalan tubuh.
6.Expressive Writing Therapy
Kegiatan menulis merupakan salah satu behavior therapy, dengan menulis seseorang dapat mengekspresikan apa yang dirasakn dalam dirinya sekaligus berguna untuk merefleksi diri. Hal ini berpengaruh dalam menyalurkan kecemasan dan stress dalam mahasiswa.
7.Mewarnai Mandala
Terapy mandala atau mewarnai mandala merupakn salah satu art therapy yang berfokus pada penyembuhan. Menurut Anderson, 2017 (dalam Aninda Cahya Savitri & Luh Indah Desira Swandi, 2023) Mewarnai mandala geometris dengan garis lengkung horizontal yang melewati titik di tengah adalah representasi diri, menghadirkan diri, dan membantu memusatkan perhatian pada diri sendiri. Representasi diri adalah ketika seseorang dapat melihat dunia luar dan berpikir tentang apa yang ada di dalamnya.
8.Terapi Warna Hijau
Salah satu metode non-farmakologis untuk mengatasi kecemasan adalah terapi warna hijau. Ini memiliki potensi untuk membuat orang merasa lebih nyaman, santai, dan tenang, selain merangsang produksi serotonin, yang dapat menyebabkan mereka merasa lebih bahagia. Menurut Muharyani, 2015 (dalam Aninda Cahya Savitri & Luh Indah Desira Swandi, 2023) warna-warna dingin seperti hijau memiliki efek menenangkan, menyegarkan, dan menyeimbangkan. Maka dari itu terapi warna hijau atau terapi warna memiliki pengaruh untuk menurunkan kadar kecemasan pada seseorang.
 Sebagai penutup, dapat kita simpulkan bahwa kesehatan mental pada mahasiswa sangat penting mengingat pengaruhnya pada kegiatan sehari-hari. Bahkan seseorang dengan kesehatan mental yang buruk mungkin akan memengaruhi prestasi akademik dari mahasiswa itu sendiri. Penanganan kecemasan dan stress yang tidak baik akan berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik sesorang. Untuk itu sebagai mahasiswa kita perlu belajar mengelola stress dan kecemasan sepeti berolahraga, bermeditasi, berlibur, dan lain sebagainya. Selain itu, perlu juga bagi kita utuk menyadari akan pentingnya berempati terhadap teman sesama kita, karena sebagai manusia sosial kita tidak dapat hidup tanpa berdampingan dengan orang lain, yang artinya sebagai kita sangat membutuhkan manusia lain untuk sekedar menceritakan masalah yang kita alami dan hal tersebut cukup efektif dalam menurunkan kadar stress dalam diri kita.