Mohon tunggu...
Indira Ria
Indira Ria Mohon Tunggu... Guru - SIDOMULYO

My family is everything

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Evaluasi Implementasi Penilaian Kurikulum 2013: Identifikasi Kelemahan dan Upaya Perbaikan

5 Juli 2023   21:40 Diperbarui: 5 Juli 2023   21:57 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, pemilihan instrumen penilaian yang tepat juga menjadi kunci sukses dalam implementasi penilaian berbasis Kurikulum 2013. Guru perlu memilih instrumen penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang ingin diukur dan karakteristik siswa. Misalnya, penggunaan tes tulis, observasi, atau proyek dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

Selain itu, pemanfaatan teknologi juga dapat meningkatkan efektivitas implementasi penilaian. Guru dapat menggunakan aplikasi atau perangkat lunak khusus untuk mempermudah proses penilaian. Dengan teknologi, guru dapat menghemat waktu dan usaha dalam mengelola data penilaian, serta menghasilkan laporan penilaian yang lebih akurat dan mudah dipahami.

Kolaborasi antar guru juga merupakan strategi penting dalam implementasi penilaian berbasis Kurikulum 2013. Dengan berkolaborasi, guru dapat saling berbagi pengalaman, mendiskusikan tantangan yang dihadapi, dan berusaha menciptakan praktik terbaik dalam kelas. Melalui kolaborasi ini, guru dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang penilaian yang baik, serta mengembangkan metode penilaian yang lebih efektif.

Implementasi penilaian berbasis Kurikulum 2013 memiliki dampak positif yang signifikan pada pembelajaran siswa. Penilaian formatif yang dilakukan secara berkesinambungan membantu siswa memahami kemajuan mereka, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta merencanakan perbaikan. Hal ini membantu siswa dalam mengembangkan kemandirian belajar dan meningkatkan motivasi mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam penilaian autentik, siswa memiliki kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi nyata. Ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. Selain itu, penilaian autentik juga membantu siswa melihat keterkaitan antara pembelajaran di sekolah dengan kehidupan nyata, sehingga meningkatkan motivasi mereka untuk belajar.

Kelemahan Penilaian Kurikulum 2013 yang Perlu Diperhatikan

 

Meskipun Kurikulum 2013 memiliki potensi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran melalui penilaian yang telah disebutkan diatas tadi, namun terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan guna meningkatkan keefektifan dan keakuratan penilaian tersebut. Berikut adalah beberapa kelemahan yang telah diidentifikasi:

Pertama, instrumen penilaian yang digunakan tidak selalu memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Pasal 14 Ayat 3 Kurikulum 2013 telah mengatur bahwa instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan validitas empirik. Namun, temuan menunjukkan bahwa tidak semua soal penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan memenuhi persyaratan tersebut. 

Hal ini dapat mengakibatkan ketidaksesuaian antara instrumen penilaian dan kompetensi yang seharusnya dinilai, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keakuratan dan keandalan penilaian. Sebagai upaya perbaikan, sangat penting untuk menyediakan pelatihan bagi guru dalam membuat soal penilaian yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Pelatihan ini akan membantu guru dalam mengembangkan instrumen penilaian yang valid, reliabel, dan dapat mengukur kemampuan siswa secara akurat.

Selanjutnya, masih terdapat kekurangpahaman dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pasal 1 Ayat 6 Kurikulum 2013 telah menjelaskan bahwa KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan. Namun, temuan menunjukkan bahwa belum semua sekolah memahami cara penentuan KKM yang sesuai dengan ketentuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun