Makin ke sini kegiatan manusia semakin tinggi dalam pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, gas alam. Hal ini menyebabkan gas-gas rumah kaca semakin tinggi konsentrasinya. Salah satu gas rumah kaca adalah Karbon
Gas-gas rumah kaca menyerap panas inframerah yang dipantulkan dari permukaan bumi, panas yg muncul tentu akibat matahari yg  menyinari bumi.Â
Efek rumah kaca adalah sebagian panas dipantulkan ke luar angkasa dan sebagian terperangkap di atmosfir dan panas yg terperangkap di atmosfir membuat suhu bumi menjadi hangat dan jika konsentrasi gas-gas rumah kaca semakin tinggi maka panas yang terperangkap di atmosfir semakin banyak sehingga suhu bumi semakin panas seperti akhir-akhir ini
Bursa Karbon Indonesia akan dibuka secara resmi pada 26 September 2023 sebagai bukti Indonesia ikut program negara-negara di dunia yaitu zero emisi karbon. Pada bursa karbon ada transaksi jual beli karbon dimana karbon pemicu pemanasan global
Misalnya pemerintah menetapkan standar emisi karbon (pemunculan karbon baru) akibat aktifitas bisnis PT ABC adalah 100 satuan dan kemudian perusahaan ini bisa mencapai emisi karbon menjadi 55 satuan atau dibawah standar.
Maka perusahaan tsb berhak mendapatkan kredit karbon dan kredit karbon inilah yang diperjual belikan pada bursa karbon tsb sehingga perusahaan ABC mendapatkan keuntungan karena perusahaan tsb bisa menekan jumlah karbon yg tercipta akibat kegiatan yg mendukung pengurangan karbon lewat strategi-strategi bisnis yang inovatif dan berbasis green (hijau)
Siapa yang membeli kredit karbon PT ABC? Yang membeli adalah PT XYZ dimana perusahaan ini menciptakan 150 satuan karbon dalam kegiatan bisnisnya sehingga bisa kena sanksi dari pemerintah karena di atas standar yang telah ditetapkan dan supaya tidak terkena sanksi maka dibelilah kredit karbon milik PT ABC. Harga kredit karbon di bursa karbon ditentukan oleh pasar karena di bursa karbon banyak perusahaan seperti PT ABC dan XYZ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H