Mohon tunggu...
Ria FauziahWulandari
Ria FauziahWulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diksi : Kusut

6 Juli 2024   01:01 Diperbarui: 6 Juli 2024   01:49 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Tribunnews.com

"Terjebak di ruang sempit"

Lirik di atas menunjukkan ungkapan bahwa seseorang yang sedang terjebak dalam ruangan yang sempit. Namun bisa jadi arti dari lirik tersebut merupakan ungkapan seseorang yang sedang terjebak dalam masalah atau terjebak dalam pikiran mereka. Pilihan kata dalam lirik tersebut adalah pada kata ruang. Ruang dapat diartikan mungkin sebagai pikiran mereka.

"Mungkin bukanlah wujudmu"

Dari lirik di atas dapat diartikan mungkin bukan wujud sosok yang dicintai oleh pengarang. Pengarang kini mulai sadar jika yang dilihatnya bukanlah sosok yang dicintainya. Bisa jadi selama ini hanya berhalusinasi melihat wujud sosok yang ia cintai. Pilihan kata dalam lirik di atas terdapat pada kata wujudmu. Wujud berarti bentuk atau rupa yang ada.

"Ranjang ternyaman bagiku'

Lirik di atas menunjukkan bahwa sosok yang dicintai pengarang merupakan ranjang ternyaman baginya. Namun bukan ranjang yang dimaksud, melainkan ranjang diartikan sebagai tempat atau rumah ternyaman bagi sosok pengarang. Sudah jelas bahwa pilihan kata tersebut terletak pada kata ranjang.

"Henti bergumam hati"

Makna dari lirik di atas artinya berhenti bersuara di dalam hati. Artinya sang pengarang berhenti berbicara dalam hati. Pilihan kata dalam lirik tersebut pada kata bergumam. Bergumam memiliki arti berbicara atau bersuara yang tertahan. Bergumam hati mungkin diartikan berbicara atau bersuara yang tertahan dalam hati.

"Cabutlah biar tak kusut"

Makna lirik di atas adalah untuk meminta atau menyuruh mencabut agar tak kusut. Maksud dari mencabut adalah berhenti memikirkan hal -- hal tentang masa lalunya sebelum kusut atau tidak karuan dan kacau. Menurut peneliti, dalam lirik ini terdapat dua pilihan kata yaitu pada kata cabutlah dan kusut.

"Membiru indraku"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun