Analisis yang mendalam terhadap strategi media sosial menunjukkan dampak yang substansial terhadap persepsi publik, khususnya di kalangan pemilih muda. Meskipun demikian, tampilan fisik yang dramatis dan janji-janji populis juga membawa dilema terkait kredibilitas dan kejelasan rencana politik. Sementara itu, retorika dramatis dalam debat memberikan dinamika yang menarik, namun harus diwaspadai sebagai alat manipulasi yang dapat menyembunyikan kekurangan substansi kebijakan.
Kesadaran masyarakat terhadap penggunaan gimmick politik sebagai instrumen strategis menjadi sangat penting dalam menghadapi proses demokrasi. Saat menilai kandidat, masyarakat perlu mempertimbangkan lebih dari sekadar citra dan janji-janji menarik. Pemilih diharapkan untuk menjadikan substansi kebijakan sebagai landasan utama dalam membuat pilihan, memastikan bahwa tindakan politik yang dihasilkan memiliki dampak nyata dan positif bagi negara.
Pemilihan Presiden 2024 menjadi panggung yang penuh tantangan, di mana pemahaman yang mendalam terhadap gimmick politik menjadi kunci untuk menjamin demokrasi yang sehat dan berkualitas. Dengan mengintegrasikan pemikiran kritis dan evaluasi substansial, masyarakat dapat memberikan kontribusi pada proses politik yang lebih transparan, bermutu, dan berfokus pada kepentingan seluruh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H