Mohon tunggu...
Baf Oemar
Baf Oemar Mohon Tunggu... Karyawan Kantor -

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pavard di Antara Pogba dan Kante

15 Juli 2018   22:55 Diperbarui: 16 Juli 2018   15:33 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benjamin Pavard dapat dibilang pemain serba bisa atau multifungsi. Pemilik rambut ikal dengan tinggi badan 186 cm ini bisa dipasang sebagai bek kanan, bek tengah, gelandang bertahan maupun sayap kanan. 

Bersama klubnya Stuttgart, Pavard lebih dominan dimainkan sebagai bek tengah. Sementara di timnas Prancis, Pavard lebih cenderung dimainkan sebagai bek kanan, dan ia tampil sama apiknya di kedua posisi tersebut. Inilah sisi fleksibilitas yang konon disukai Deschamps dari anak muda bernama Benjamin Pavard.

Bersinar di Rusia

Nama Pavard diyakini mulai mencuat ketika dirinya berhasil mencetak gol indah ke gawang Argentina. Kala itu, Prancis menyingkirkan Argentina dengan skor ketat 4-3 di babak 16 besar. 

Gol Pavard terjadi pada menit ke-57 melalui sebuah tendangan keras "melintir" dari luar kotak penalti Argentina. Menurut penulis, gol ini menjadi salah satu gol terbaik yang terjadi selama gelaran Piala Dunia 2018. 

Gol spektakuler Pavard diyakini berhasil menghapus kelesuan dalam skuad "Ayam Jantan" dan akhirnya sukses membalikkan keadaan. Tim Tango pun terpaksa mengakui keunggulan skuad asuhan Didier Deschamps. Messi, dkk segera berkemas pulang ke kampung halaman dengan tertunduk lesu.   


Gol tersebut sebenarnya hanya sebuah momen perkenalan diri dari Pavard. Karena sejatinya, penampilannya sebagai full back kanan timnas Prancis terbilang gemilang, meski dia sendiri merupakan anak baru dalam skuat tim Ayam Jantan. Pavard kali pertama masuk timnas medio November lalu, saat Prancis beruji coba melawan Jerman. 

Pemain berusia 22 tahun tersebut dipanggil masuk skuad oleh pelatih Didier Deschamps hanya melalui panggilan telepon dari orangtuanya. 

Saat itu Pavard bercerita terkait pemanggilannya dalam skuad timnas Prancis. Benjamin Pavard mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menyembunyikan kesenangan. Dirinya menangis bersama kedua orangtuanya. Semua usaha yang ia lakukan sejak kecil, hari ini terbayar lunas (vivagoal.com/2 Juli 2018)

Jalan timnas Prancis menuju laga final Piala Dunia 2018 terbilang fantastis. Berdasarkan statistik, "les bleus" hanya 4 kali mengalami kebobolan sejak penyisihan grup hingga semi final. 

Jebolnya gawang timnas Prancis, salah satunya terjadi ketika mereka menghadapi Australia. Gol Australia diperoleh melalui titik putih, sesaat setelah Samuel Umtiti terbukti melakukan pelanggaran dalam kotak terlarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun