Mohon tunggu...
Ria Asep Sumarni
Ria Asep Sumarni Mohon Tunggu... Dosen - Tenaga Pengajar

Memasak, Jalan-jalan, Kuliner, Tanaman, StayCation

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Merah Menjadi Hydroton

27 Agustus 2024   12:12 Diperbarui: 2 September 2024   18:54 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI
Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Merah Menjadi Hydroton Dengan Metode Pemanasan Induksi Untuk  Meningkatkan Kewirausahaan Di Kelurahan Gedong

Dana Hibah Kemendikbudristek Nomor Kontrak: 853/LL3/DT.06.01/2024

Jakarta, [Rabu 14 Agustus 2024] -- Dalam rangka meningkatkan pemberdayaan dan kewirausahaan di masyarakat, Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kelurahan Gedong. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan terkait pemanfaatan limbah kulit bawang merah menjadi produk inovatif bernama hydroton menggunakan metode pemanasan induksi.

Di Kelurahan Gedong banyak warga yang menjadi buruh kupas kulit bawang merah yang nantinya akan disetorkan ke Pasar Induk Kramatjati. Namun, warga kurang paham tentang pengolahan kulit bawang merah yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk bernilai ekonomi tinggi. Kulit bawang merah hanya berakhir menjadi limbah yang terbuang begitu saja. Limbah kulit bawang dibuang ditempat sampah bahkan dibuang di sungai.

Tim PKM Universitas Indraprasta PGRI yang diketuai oleh Ibu Ria Asep Sumarni, M.Pd. yang memiliki ide untuk memanfaatkan limbah kulit bawang merah menjadi media tanam hydroton. Kegiatan PKM ini diawali dengan memberikan sosialisasi kepada mitra yaitu ibu-ibu PKK RW 10 di Kelurahan Gedong. Kegiatan kedua, pembuatan langsung hydroton kulit bawang merah. Kegiatan ketiga dilanjutkan dengan kewirausahaan untuk penjualan hydroton.

Acara ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK RW 10 Kelurahan Gedong sebanyak 35 orang. Para dosen dan mahasiswa turut serta dalam memberikan sosialisasi tentang hydroton dan penjualan. Hydroton, yang merupakan media tanam alternatif, memiliki keunggulan dalam menjaga kelembaban tanah dan sirkulasi udara bagi akar tanaman, serta bernilai ekonomis tinggi.

Selain para peserta kegiatan (Ibu-ibu PKK) kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua RW Bapak Widodo, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dalam mendukung pengembangan kewirausahaan lokal dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar. Beliau berharap, dengan adanya pelatihan ini, masyarakat dapat lebih kreatif dalam mengolah limbah menjadi produk yang bernilai jual dan ramah lingkungan.

Ibu Indica Yona Okyranida, M.Pd. yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini menjelaskan, "Metode pemanasan induksi yang kami perkenalkan dalam proses pembuatan hydroton adalah teknologi sederhana yang dapat diterapkan oleh masyarakat. Selain menghasilkan produk berkualitas, proses ini juga lebih efisien dan ramah lingkungan". Menggunakan kulit bawang merah sebagai bahan dasar hydroton membantu mengurangi limbah organik dan memanfaatkan bahan yang biasanya terbuang. Ini mendukung praktik pertanian berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang lebih baik. Kulit bawang merah yang diolah menjadi hydroton memiliki kemampuan menyerap dan menahan air dengan baik, memberikan kelembaban yang cukup bagi akar tanaman tanpa membuatnya terlalu basah, sehingga mencegah busuk akar.

Gambar 2. Kegiatan PKM Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Merah/Dok. tim PKM
Gambar 2. Kegiatan PKM Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Merah/Dok. tim PKM

Kulit bawang merah mengandung nutrisi seperti kalium dan fosfor yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Sebagai hydroton, nutrisi ini bisa secara perlahan dilepaskan ke tanaman, memberikan manfaat tambahan selain sekadar menjadi media tanam. Hydroton dari kulit bawang merah cenderung ringan dan memiliki porositas tinggi, memungkinkan sirkulasi udara yang baik di sekitar akar tanaman. Ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan akar yang sehat dan kuat. Karena memanfaatkan limbah, biaya produksi hydroton dari kulit bawang merah bisa lebih rendah dibandingkan dengan hydroton dari bahan lain. Ini bisa menjadi alternatif yang lebih ekonomis bagi petani atau penghobi hidroponik.

Gambar 3. Peserta Antusias mengikuti Kegiatan PKM/Dok. tim PKM
Gambar 3. Peserta Antusias mengikuti Kegiatan PKM/Dok. tim PKM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun