Mohon tunggu...
Riaa Salman
Riaa Salman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hidup akan selalu indah dengan dua hal.. Syukur dan Ikhlas :) Saya Mahasiswa Promosi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo ♡

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rokok Elektrik? Manfaat atau Bahaya?

26 November 2014   05:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:50 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


(http://cdn.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2014/08/28/4257/664xauto-hisap-rokok-elektrik-lebih-aman-dibanding-rokok-konvensional-140828o.jpg)

Ternyata anggapan orang selama ini yang menyatakan rokok elektrik lebih sehat daripada rokok biasa itu salah.

Kepala Badan POM, Kustantinah, menjelaskan dalam rokok elektronik terdapat nikotin cair dengan bahan pelarut propilen glikol, dieter glikol ataupun gliserin. Jika nikotin dan bahan pelarut ini dipanaskan maka akan menghasilkan nitrosamine. “Senyawa nitrosamine inilah yang menyebabkan penyakit kanker.” Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, FDA ada Mei 2009 lalu melakukan analisis terhadap rokok tersebut dan menguji kandungan e-cigarette dari dua perusahaan. Hasilnya adalah ditemukan adanya kandungan dietilen glikol dan nitrosamin yang spesifik dalam tembakau.

Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan juga menambahkan "Sampai saat ini keamanan rokok elektrik belum terbukti aman secara ilmiah".

"Alat ini merupakan cara baru memasukkan nikotin dalam tubuh, di mana seperti telah kita ketahui bersama bahwa nikotin mengakibatkan efek buruk terhadap tubuh yaitu adrenalin meningkat, tekanan darah meningkat dan juga mengakibatkan ketagihan," ujarnya.

Sampai saat ini belum ada penelitian skala besar tentang dampak dari rokok elektronik, tapi anda jangan sampe terlena untuk mengkonsumsinya. Karena bisa jadi rokok elektronik lebih berbahaya dibandingkan dengan rokok konvensional. Selain itu, FDA juga memaparkan bahwa beberapa konsumsi dari uap rokok elektronik mungkin berbahaya, meski tidak di jelaskan secara detail.

Dan ternyata, uap rokok dari perangkat ini mengandung molekul karsiogenik dan formalin yang bersifat mengendap di dalam tubuh. Sehingga, besar kemungkinannya akan merusak organ paru-paru di kemudian hari.

Tak hanya itu, molekul akrolein yang sangat beracun juga terdeteksi dalam kandungan asap rokok elektronik. Bahkan, kadarnya lebih tinggi daripada rokok tradisional.

So, baik atau buruknya hanya anda yang dapat menyimpulkan :)

@riaasalman

Promosi Kesehatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun