Mohon tunggu...
Ria Ariyanti
Ria Ariyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobby membaca dan menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Polusi Udara Tantangan bagi Kesehatan Publik

5 Desember 2024   10:25 Diperbarui: 5 Desember 2024   10:50 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  Polusi Udara Tantangan Bagi Kesehatan Publik

(oleh : Ria Ariyanti)

Polusi udara adalah ancaman besar yang diam-diam merusak kualitas hidup masyarakat global. Setiap hari, jutaan orang terpapar udara yang tercemar oleh emisi kendaraan bermotor, aktivitas industri, dan pembakaran bahan bakar fosil. Kondisi ini tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga membawa dampak signifikan terhadap kesehatan publik, menciptakan tantangan besar bagi sistem pelayanan kesehatan di seluruh dunia.

Polusi udara memengaruhi kesehatan manusia melalui berbagai mekanisme biologis. Gas-gas beracun seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), dan sulfur dioksida (SO2) serta partikel halus (PM2.5) menjadi ancaman utama. 

Ketika terhirup, zat-zat ini dapat menyebabkan inflamasi pada saluran pernapasan, gangguan fungsi paru-paru, dan bahkan penyakit kronis seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Paparan jangka panjang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kanker paru-paru.

Di kota-kota besar, polusi udara sering kali dihasilkan dari kepadatan lalu lintas dan aktivitas industri yang tinggi. Sementara itu, di wilayah pedesaan, pembakaran biomassa untuk keperluan rumah tangga menjadi salah satu penyebab utama. 

Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan kondisi kesehatan yang sudah lemah adalah yang paling terpengaruh. Selain itu, peningkatan jumlah kasus gangguan pernapasan di rumah sakit menambah beban finansial pada sistem kesehatan publik.

Dampak polusi udara juga meluas ke aspek sosial dan ekonomi. Menurunnya produktivitas tenaga kerja akibat gangguan kesehatan dan meningkatnya biaya perawatan medis adalah konsekuensi nyata yang harus dihadapi. Sebaliknya, polusi udara turut berkontribusi pada kesenjangan kesehatan, karena lokasi tempat tinggal yang sering berada dekat dengan sumber pencemaran membuat sebagian masyarakat lebih rentan terpapar.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan kebijakan pemerintah, inovasi teknologi, dan partisipasi masyarakat. Pemerintah perlu menerapkan regulasi yang ketat terkait emisi industri dan transportasi. 

Di samping itu, pengembangan teknologi energi bersih dan penghijauan wilayah urban dapat menjadi solusi jangka panjang untuk memperbaiki kualitas udara. Edukasi masyarakat tentang pola hidup ramah lingkungan juga harus menjadi prioritas untuk menciptakan kesadaran kolektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun