Mohon tunggu...
Ria Amelia
Ria Amelia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Komunikasi Internasional

23 September 2018   18:10 Diperbarui: 23 September 2018   18:16 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Komunikasi mengalami perkembangan yang pesat pada tahun 1900 tepatnya pada saat Perang Dunia II, pada masa tersebut komunikasi telah digunakan sebagai ilmu terapan, kususnya pada industri yang bergerak disektor media dan broadcasting. 

Perang dingin dan perebutan hegemoni ekonomi politik antara Amerika dan Uni Soviet, baik secara langsung maupun tidak langsung telah melibatkan negara lain di seluruh dunia. 

Dunia menjadi ajang pertarungan informasi. Seiring berjalannya waktu komunikasi kembali mengalami perkembangan pesat khususnya dalam perkembangan teknologi yaitu di ero 1960 hingga saat ini, dimana periode ini disebut periode tinggal landas. 

Perkembangan teknologi ini ditandai dengan adanya teknologi internet, seluler dan juga satelit, dunia menjadi tanpa batasan ruang dan waktu, menjadi lebih terbuka dan transparan, serta lebih cepat kecepatan transformasi data dan berita yang ada. 

Komunikasi internasioanl adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu Negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain. Selain itu, komunikasi internasional juga banyak dikaitkan dengan konsep politik dan hubungan suatu negara dengan negara lain atau beberapa negara lain. 

Komunikasi internasioanl berfungsi untuk mendinamisasikan hubungan internasioanl yang terjalin antara dua negara atau lebih. Komunikasi internasional bertujuan untuk mencapai hubungan-hubungan internasional dan meningkatkan capaian-capaian yang dikehendaki di hubungan tersebut. 

Komunikasi internasioanl memfokuskan perhatian pada keseluruhan proses melalui data dan informasi yang mengalir melalui batas-batas negara. Subjek yang ditelaah bukanlah sekedar arus itu sendiri, melainkan juga struktur arus yang terbentuk, sarana yang ditimbulkan, efek yang timbulkan, serta motivasi yang mendasari.

Kehadiran internet sebagai media komunikasi serta berbagai media komunikasi modern tidak dipungkiri jika internet turut memberikan kontribusi pada perkembangan komunikasi internasional. 

Dengan perkembangan zaman dan teknologi, dunia global yang membuat batas-batas antar negara semakin tersamarkan menjadi lebih dekat dengan masyarakat. 

Dengan adanya internet membuat masyarakat di seluruh dunia lebih mudah untuk berkomunikasi tidak hanya dengan jarak jekat tetapi juga jarak jauh sekalipun antar negara, serta mudah mencari  dan menyebarkan informasi maupun data yang dibutuhkan, dapat bediskusi dan saling berbagi pikiran antara satu orang dengan yang lain.

Adanya perubahan paradigma komunikasi internasioal dari Free Flow Information menjadi Free and Flow Information menyebabkan awal berkembangnya fokus belajar komunikasi interasioanal antara belajar tentang imperialisme media, globalisasi, privatisasi, dan era informasi. 

Paradigm Free and Flow Information bukanlah menjadi arus yang bebas dan seimbang, melainkan arus bebas ini berkembang dari utara ke selatan dan dar barat ke timur, tetapi tidak dengan perkembangan arus yang seimbang

Seiring dengan meningkatnya intensitas komunikasi dan kerasnya upaya untuk mencapai suatu tujuan membuat jarang adanya krisis komunikasi. Krisis komunikasi terjadi karena perbedaan pendapat dan terjadi akibat benturan tujuan yang tidak sampai titik temu. 

Persoalan yang terjadi yang berkaitan dengan komunikasi internasional merupakan realitas makro yang harus lebih ditinjau secara spesifik berdasarkan perspektif-prespektif tertentu, perspektif tersebut antara lain perspektif propagandistik, kulturalistik, jurnalistik, bisnis dan diplomatik.

Komunikasi internasional memiliki peranan yang sangat penting dalam memperkuat kesatuan dan eksistensi sebuah negara. Dalam melakukan kebijakan maupun aktifitas komunikasi internasional baik dalam perspektif propagandistik, kulturalistik, jurnalistik, bisnis dan diplomatik, sebuah negara harus benar-benar mempertimbangkan segala aspek kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Baik yang dilakukan melalui jalur diplomasi maupun hubungan bilateral dan sebagainya.

Referensi : Jurnal Common. Vol. 1 No. 2. Desember 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun