Mohon tunggu...
Ria Agustina
Ria Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat sayur lodeh dan gereh

Kompasianer pemula 🤗

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kopibrood Manis di Toko Roti Legendaris

22 September 2024   22:34 Diperbarui: 23 September 2024   06:48 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dus box Roti GO. Sumber foto: dok. Ria Agustina

Hari minggu pagi, bulan September 2024. Saya dan kedua kakak masih berada di kota kelahiran kami, Purwokerto. Sebelum memulai perjalanan kembali ke metropolitan, kami menyempatkan mampir ke Toko Roti GO. Toko roti yang, bisa jadi, merupakan toko roti tertua di kota ini bahkan mungkin di Indonesia.

Toko Roti GO berada di Jalan Jenderal Sudirman No. 724 Purwokerto, Jawa Tengah. Didirikan tahun 1898, saat ini usianya telah mencapai angka 126 tahun. Di usia yang fantastis ini, Toko Roti GO masih eksis memproduksi roti-roti legendaris.

Roti-roti produksinya memiliki citarasa khas dan ajeg. Dari masa ke masa, masih ditemui kenikmatan rasa roti zaman dahulu yang otentik.

Toko Roti GO menjaga tradisinya. Masih menggunakan resep tradisional asli sejak generasi awal. Pembuatan roti dilakukan secara tradisional dan manual. Alat panggang berupa tungku oven terbuat dari batu bata dengan pengapian berupa kayu yang dibakar. Kayu bakarnya menggunakan kayu yang keras supaya bisa mencapai suhu panggang maksimal.

Tak ada termometer penunjuk suhu. Cara mengecek suhu dengan mendekatkan tangan ke area tungku. Tak ada alat pengatur waktu pemanggangan. Cara mengetahui apakah roti sudah matang atau belum, menggunakan intuisi para pekerja. Mereka telah terlatih dan menjadi mahir selama bertahun-tahun pengabdiannya pada toko ini.

Seorang pekerja di depan tungku oven. Sumber foto: kiri: Instagram dyahanggraeni70, kanan: Instagram roti_go
Seorang pekerja di depan tungku oven. Sumber foto: kiri: Instagram dyahanggraeni70, kanan: Instagram roti_go

Tradisi yang dijaga menjadi salah satu resep sukses dalam menghadirkan rasa dan aroma otentik pada setiap hasil roti panggangannya.

Suasana Toko Roti GO di hari minggu pagi. Sumber foto: dok. Ria Agustina
Suasana Toko Roti GO di hari minggu pagi. Sumber foto: dok. Ria Agustina

Suasana Toko Roti GO di hari minggu pagi. Sumber foto: dok. Ria Agustina
Suasana Toko Roti GO di hari minggu pagi. Sumber foto: dok. Ria Agustina

Salah satu etalase di Toko Roti GO. Sumber foto: dok. Ria Agustina
Salah satu etalase di Toko Roti GO. Sumber foto: dok. Ria Agustina

Saya menyusur etalase. Memperhatikan roti demi roti yang ditata berjejer sedemikian. Tak butuh waktu lama bagi saya untuk menemukan apa yang saya cari.

Kopibrood

Kopibrood adalah salah satu roti istimewa dan unik di toko ini. Brood dalam bahasa Belanda artinya roti. Tapi kopibrood tidak berarti roti kopi di sini. Walaupun ada “kopi” pada namanya, tidak benar-benar ada kopi pada adonan rotinya.

Kopibrood dibuat dari campuran coklat dan kacang sebagai isian, lalu dibalut adonan roti, kemudian dipanggang. Nama dan bentuk yang berbeda dengan varian lain membuat roti ini sangat mudah dikenali.

Kopibrood di etalase. Sumber foto: dok. Ria Agustina
Kopibrood di etalase. Sumber foto: dok. Ria Agustina

Tentang rasa, kopibrood memiliki rasa manis yang pas. Tidak kemanisan. Dan karena teksturnya yang padat, nikmat sekali memakannya secara perlahan sembari bersantai apalagi sembari ... menyeruput kopi!

Nah ini dia, kembali ke penamaan, ternyata maksud penamaan roti kopibrood ini adalah roti yang cocok sebagai teman minum kopi.

Suatu kenikmatan tersendiri bisa berjumpa dengan roti kesukaan. Seperti kami, membiarkan kesenangan masa kecil hadir kembali. Merayakan pertemuan dengan suasana jadul penuh memori.

Rotinya istimewa. Dan segala rasa yang hadir menyempurnakannya. Teringat dahulu nenek kami sering membeli sepulang beliau bekerja. Roti tawar, roti sobek, roti isi pisang, roti amandel, bluder, berganti-ganti menjadi cemilan andalan. Roti-roti GO, menjadi cemilan favorit yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Sementara saya dan kakak pertama berada di dalam toko, ternyata kakak kedua memilih berada di trotoar saja. Kelihatannya ia asyik menikmati suasana. Melihat aktifitas sekitar, mengawasi kami, sembari juga mengawasi kendaraan yang diparkir di bahu jalan.

Ya, di jalur Jl. Jend. Sudirman dengan deretan pertokoan jadul ini, bahu jalan di samping trotoar bisa menjadi tempat parkir sebentaran saja. Tapi tetap perlu memperhatikan penanda (rambu lalu lintas) bila ingin memarkir kendaraan. Apakah berupa huruf P, atau huruf P dicoret.

Bisa bertahan selama ratusan tahun pastinya tidak mudah. Generasi ke generasi, toko ini melalui pergantian yang bukan hanya sekadar musim tapi juga keadaan yang ekstrem. Toko Roti GO menjadi saksi sejarah. Di Indonesia, sejak belum merdeka, meraih kemerdekaan hingga saat ini era pembangunan modern.

Di balik kopibrood dan roti-roti kesayangan yang masih bisa didapatkan dengan harga terjangkau, ada ilmu pengelolaan yang telah teruji selama ratusan tahun. Sistem operasional produksi, perawatan kualitas sumber daya, alur keuangan, stok produk, sampai penjualan dan distribusi untuk memenuhi permintaan konsumen.

Bertahan dengan prinsip roti tanpa zat tambahan seperti pengawet, pengembang, dan pemanis buatan, roti yang diproduksinya selalu dalam keadaan fresh. Baru matang ketika disajikan.

Masa baik roti bisa sampai 3 hari. Namun sebaiknya mengonsumsi roti di hari yang sama yaitu pada hari pembelian. Hal ini supaya aroma kesegaran dan tekstur alami roti bisa dirasakan.

Walau bernuansa zaman dahulu, toko roti ini tidak dilekati oleh sifat ketinggalan zaman. Sebaliknya, sembari melestarikan tradisi, juga mengikuti arus perkembangan teknologi masa kini. Salah satunya adalah digitalisasi.

Keturutsertaan pada platform online menjadikan produk rotinya lebih mudah diperoleh. Calon pembeli tidak harus mendatangi lokasi. Bisa memesan secara online melalui aplikasi yang tersedia dan bekerja sama. Toko roti ini bekerja sama juga dengan jasa ekspedisi cepat dalam melayani pesan antar dan pengiriman ke luar kota.

Toko juga aktif pada sosial medianya. Berkala memosting produk, mengunggah info terkini dan merespon postingan dari warga. Interaksi yang hangat melalui sosial media turut menjadi jembatan yang mendekatkannya dengan warga.

Toko Roti GO terus berinovasi dalam karya. Selain mempertahankan varian roti basah dan kering yang manis nan legendaris, varian roti dalam ragam budaya juga diproduksinya. Misal: roti buaya, yang lazim dibawa sebagai hantaran pada acara lamaran atau pernikahan masyarakat Betawi.

Warga kota bisa datang ke lokasi toko pada jam berapa pun, bahkan setelah jam tutup toko. Karena tersedia gerobak dorong di depan toko yang memajang aneka roti GO. Siap melayani pembeli hingga bertemu jam buka toko kembali.

Sumber foto: Instagram roti_go
Sumber foto: Instagram roti_go

Sebagai informasi penting yang bersumber dari Instagram Roti GO, bahwa Roti GO telah memiliki Sertifikat Produk Halal dari Kantor Kemenag Banyumas. Jadi, tak perlu ragu menjadikannya sebagai salah satu tujuan kuliner saat berada di Kota Purwokerto.

Dus box Roti GO. Sumber foto: dok. Ria Agustina
Dus box Roti GO. Sumber foto: dok. Ria Agustina

Kami memulai perjalanan menjauh dari kota ini bersama roti rasa otentik yang menemani. Semoga ada kesempatan lain kami bisa mampir lagi. Berjumpa lagi dengan kopibrood yang manis di Toko Roti GO yang legendaris.

Terima kasih.

Salam kuliner.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun