Es doger berasal dari bahan penyusun sederhana. Dengan racikan sedemikian kreatif, tampilannya menjadi sangat menarik. Sejak jaman kakek nenek moyang hingga saat ini, es doger menjadi salah satu warisan kuliner yang masih eksis dan lestari.
Pada pengolahan tradisional, batu es diserut atau digosrok, kemudian diaduk manual bersama dengan santan, gula, dan garam. Pewarna doger tak lupa ditambahkan sembari diaduk terus hingga terbentuk adonan.
Kini, era pengolahan sudah modern. Alat bermesin kecepatan tinggi menghancurkan batu es dan mengaduknya hingga menjadi butiran es yang lembut dalam waktu singkat.
Es doger umumnya disajikan bersama isian. Bisa berupa: alpukat, ketan hitam, tape singkong, roti tawar, dan pacar mutiara. Beberapa penjual menambahkan kelapa muda, kolang-kaling, agar-agar, selasih, atau kacang merah sebagai variasi.
Ada yang unik dalam segelas es doger. Ada pertemuan antara dua unsur yang memunculkan efek menyehatkan bagi tubuh. Dua unsur itu adalah probiotik dan prebiotik.
Probiotik adalah bakteri baik. Mikroorganisme hidup seperti ragi dan bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Probiotik dapat ditemukan, salah satunya, dalam produk fermentasi.
Sedangkan prebiotik merupakan asupan makanan yang menunjang pertumbuhan probiotik. Buah-buahan memiliki sifat sebagai prebiotik. Keberadaan prebiotik memungkinkan probiotik dalam kondisi terbaik untuk menjalankan fungsinya.
Probiotik dan Prebiotik dalam Segelas Es Doger
Dalam segelas es doger, tape adalah probiotik. Baik itu tape singkong maupun tape ketan hitam. Proses fermentasi menjadikan singkong maupun ketan hitam memiliki bakteri sehingga berfungsi sebagai probiotik.