Kanal atau saluran air dibuat untuk terhubung secara langsung dengan laut. Air yang datang melalui sungai baik itu limpahan dari daerah lain maupun karena hujan, dapat segera dialirkan menuju laut.
Kanal Banjir Timur (KBT) selesai dibangun tahun 2010. Membentang sepanjang 23,5 Km, melintasi 13 kelurahan di area Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Kanal ini memiliki fungsi utama yaitu mencegah banjir di kawasan yang dilintasinya.
Selain fungsi utama, fungsi lain yang dimilikinya di antaranya: fungsi estetis, wisata (rekreasi), edukasi, dan ekonomi. Kesemua fungsi ini bermanfaat dan secara bersama bersinergi menciptakan atmosfer lingkungan yang positif.
Pada sisi kiri dan kanan kanal terdapat jalan. Selain dibangun sebagai sarana transportasi, juga sebagai tanggul yang berfungsi menghindari jebolnya kanal.
Kedua sisi kanal ini memiliki fungsi estetis yakni sebagai ruang hijau atau jalur hijau. Menjadi paru-paru kota yang membersihkan udara.
Dalam perkembangan sarana dan prasarana pendukung, jalur hijau ini bahkan menjadi salah satu tujuan wisata. Pengunjung dapat berekreasi dan bersenang-senang. Menikmati aktifitas olahraga bersepeda, jogging, berjalan kaki atau sekedar menikmati udara segar di antara rimbunnya pepohonan yang tertata rapi.
Pada jalur hijau KBT, sisi kiri dapat dilalui kendaraan bermotor. Sementara di sisi kanan, yang bersisihan dengan Jalan Kolonel Sugiono, Jakarta Timur, jalur hijau dikhususkan sebagai jalur bagi pesepeda dan pejalan kaki.
Memasuki jalur hijau, pengunjung akan menemui suasana yang asri dan nyaman. Deretan pohon-pohon peneduh menyapa. Pohon Leda, Mahoni, Karet Kebo, dan Trembesi, berada di sepanjang jalurnya. Pepohonan besar yang rindang ini memayungi dan menyejukkan siapapun yang berada di bawahnya, bahkan dari teriknya sinar matahari siang.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya