Mohon tunggu...
Ria Agustina
Ria Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat sayur lodeh dan gereh

Kompasianer pemula 🤗

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Teh Daun Tin, Menambah Bugar kala Berpuasa

23 Maret 2024   09:49 Diperbarui: 29 Maret 2024   17:15 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah Anda suka minum teh?  Kalau jawabannya ya, berarti huraai.. kita sama!

Minuman teh, seduhan tanaman yang apakah itu dari dedaunan, bebungaan atau akar, memang sangat nikmat. Indera mata, hidung dan lidah, segera bekerja saat bertemu dengannya.

Sembari mencermati gelasnya, aroma khas tertangkap. Seruput sedikit demi sedikit, mencecap hingga memenuhi ruang di mana lidah dan langit-langit berada. 

Masuk mengalir ke tenggorokan, menyebar hingga memberi energi ke seluruh sendi tubuh. Dengan atau tanpa gula. Dalam suhu panas maupun suhu dingin. Memberi nikmat kesegaran, aroma dan kekhasan tersendiri.

Teh daun tin (Ficus carica)

Bagaimana rasa teh daun tin? Begitu ringan, hampir tidak ada rasa. 

Bagaimana aromanya? Aroma harum khas daun, tipis-tipis saja.

Bagaimana warna seduhannya? Wow sangat menarik. Air seduhan teh daun tin berwarna kuning keemasan. Cantik sekali.

Jadi mengapa daun tin dipilih jadi seduhan?

Pada suatu pagi, sembari merawat dan menunggu tanaman tin berbuah, saya bertanya-tanya. Apakah tin ini seperti pohon sukun dan pohon pepaya?  Yang selain buahnya bisa dinikmati, penuh nutrisi, daunnya juga bermanfaat sebagai herbal yang menyehatkan tubuh. 

Bahkan daun pepaya nikmat sekali diolah sebagai masakan atau direbus saja sebagai lalapan. Dan bukan kebetulan pada awal belajar bertanam tin, di dekatnya ada pohon pepaya dan pohon sukun.

Selanjutnya, pencarian informasi tentang manfaat daun tin. Saya tuliskan di sini poin penting yang didapat. Tentang kandungan dan manfaat daun tin. Baru saya tau, ternyata banyak dan baik bagi kesehatan tubuh.

Dari beberapa jurnal ilmiah, didapat informasi bahwa pada daun tin terkandung senyawa alkaloid kuinolon, kumarin dan polifenol (termasuk flavonoid). 

Ketiganya bersifat sebagai antioksidan, antitumor, antikanker, antimikroba, antivirus, antibakteri. Di antaranya terhadap bakteri penyebab infeksi, seperti: E.coli, K.pneumoniae, P.aeruginosa dan S.aureas.

Dari beberapa artikel, didapat informasi kandungan dan manfaat daun tin, seperti:

  • Mengandung serat tinggi, kalsium, zat besi, vitamin C, magnesium dan fosfor
  • Meningkatkan imunitas
  • Meningkatkan metabolisme tubuh
  • Memelihara kesehatan sistem pencernaan
  • Mengontrol tekanan darah, kadar gula darah dan menyehatkan jantung
  • Mengurangi sesak nafas
  • Mengencerkan dahak
  • Menyehatkan hati, ginjal, limpa
  • Menstabilkan kolesterol
  • Mengurangi nyeri

Gambar: dok. pribadi. Tanaman tin muda yang mulai diambil daunnya utk teh seduhan. Varian: Red Palestine.
Gambar: dok. pribadi. Tanaman tin muda yang mulai diambil daunnya utk teh seduhan. Varian: Red Palestine.

Oke. Kembali ke kebun dan mulai beraksi.

Pada permulaan, daun tin saya petik segar. Dibersihkan di bawah air mengalir kemudian direbus beberapa menit, matikan. Setelah suhu air rebusan turun, diminum.

Dalam perjalanan kemudian, daun tin saya keringkan. Supaya saat panen agak banyak, bisa lebih awet dalam kondisi kering. Bisa jadi stok untuk variasi minuman seduhan.

Gambar: dok.pribadi. Daun tin varian: Red Palestine
Gambar: dok.pribadi. Daun tin varian: Red Palestine

Pemilihan daun tin

Daun tin yang dipilih adalah daun yang sehat dari pohon yang sehat juga. Menjadi penting supaya mendapat rasa segar dan ringan. 

Air seduhan jernih berwarna kuning keemasan. Penggunaan daun yang berkarat akan menyebabkan rasa pahit, sepat dan aroma langu, juga warna kecoklatan pada air seduhan.

Yang saya petik untuk dijadikan teh adalah daun yang masih muda tapi sudah hijau maksimal warnanya. (belum tau yang mana antara daun muda atau tua yang memiliki kandungan dan manfaat terbaik).

Pengeringan

Cara sederhana. setelah dibersihkan di bawah air mengalir kemudian diletakkan dalam nampan atau tampah. Dijemur sinar matahari tidak langsung. Bisa di teras atau serambi rumah. 

Cara pengeringan yang lebih cepat tentunya di bawah terik langsung atau menggunakan oven bisa juga ya. Tapi ada potensi berkurangnya kandungan nutrisi dan penurunan aktifitas senyawa antioksidan dari perlakuan yang ekstrem (penjemuran di bawah terik langsung maupun pengeringan dengan pengovenan). 

Karena cuaca mendukung, sedang panas yang cetar, jadi okelah saya letakkan di serambi saja. Perlu sampai benar-benar kering supaya stok tidak cepat berjamur nantinya.

Pengepakan

Setelah kering bak keripik, saya lakukan pemisahan. Hanya ambil badan daunnya saja untuk dijadikan teh. Tulang daun yang bentuknya menjari, tidak. 

Cara memisahkannya bisa dengan meremuk atau menggunting. Setelahnya, tin kering dimasukkan ke wadah/toples. Kalau punya dessicant bisa diletakkan di dalamnya ya (berfungsi menyerap lembab).

Pemisahan tulang daun ini ternyata lebih baik saat kondisi daun sudah kering. Untuk mempertahankan tampilan, aroma dan rasa. 

Bila dilakukan saat daun masih segar, sisi patahannya akan teroksidasi. Tampilan berubah warna menjadi kecoklatan dan air seduhannya menjadi agak langu.

Cara konsumsinya

Diseduh dengan air panas. Seperti pada umumnya menyeduh teh merah atau teh hitam atau teh hijau.


Mengonsumsi teh seduhan dengan maksud untuk mengambil manfaat dari kandungan alaminya. Jadi konsumsi sewajarnya. Tidak berlebihan. 

Sebagai ikhtiar dalam penjagaan kesehatan. Kalau menginginkan konsumsi sebagai pengobatan penyakit tertentu mungkin perlu berkonsultasi dulu dengan yang ahli di bidangnya.

Teh daun tin saya konsumsi sebagai variasi, selang seling dengan seduhan lainnya. Dengan teh merah atau teh rempah, yang juga favorit.

Alhamdulillah. Beberapa bulan berlalu sejak mulai mengonsumsinya. Pada periode mengonsumsi teh daun tin, badan terasa lebih kuat. 

Masuk bulan ramadhan, terasa efek menambah bugar kala berpuasa. Bila sesekali kurang enak badan seperti mau masuk angin atau flu, bisa pulih kembali sehat dengan lebih cepat.

Selamat beraktivitas. Semoga kesehatan, kebaikan dan keberkahan membersamai kita semua. Aamiin.

Terima kasih :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun