Mohon tunggu...
ria buchari
ria buchari Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

perempuan biasa yang suka masak dan belajar nulis belajar dan belajar terus..

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bebaskan Dirimu dari Candu Rokok

31 Mei 2016   06:08 Diperbarui: 31 Mei 2016   08:01 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mba Tyas, Representatif Indonesia Smoke-Free Agent (dok. pribadi)

Contoh kasus perokok anak (dok.pribadi)
Contoh kasus perokok anak (dok.pribadi)
“Apakah kita membenarkan yang biasa atau kita membiasakan yang benar.”  Jargon mengelitik dari Kementrian Kesehatan.

Survey dari Litbang 89,3% anak remaja melihat iklan rokok dari billboard, tetapi Alhamdulillah semua billboard tentang rokok di Jakarta sudah diturunkan, kita berharap anak Jakarta lebih dulu bisa berhenti untuk tidak merokok. Ketika beberapa hari lalu saya berkunjung ke kota Bandung, masih banyak bertebaran iklan rokok disebagian jalan.

Generasi muda yang terpapar tergoda untuk menjadi perokok:

1).  7,6 % melihat dari iklan.

2).  11,3 % punya barang dari produksi rokok, dari promosi-promosi yang dilakukan oleh produsen rokok.

3).  7,7 % pernah menerima rokok secara gratis, hal ini menyebabkan otomatis mereka ingin mencoba, dan ada istilah “banci” kalau tidak merokok, atau takut tidak dianggap jadi bagian dari komunitas teman-temannya bila tidak ikutan merokok.

Untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada tanggal 31 Mei 2016, dengan tagar Suarakan Kebenaran, kita berikan informasi yang benar tentang bahaya merokok melalui edukasi, sosialisasi, peringatan bergambar yang dibuat front model yang baik dan benar, dengan mengunggah hal-hal baik tanpa rokok, ciptakan kawasan tanpa rokok, karena merokok itu tidak baik, dengan begitu berharap mereka tidak merokok.

“Jangan bunuh dirimu dengan candu rokok.”

Iklan rokok selalu memberi image bahwa merokok itu bisa bikin laki-laki jadi macho, seorang pekerja yang baik, memiliki keluarga yang bahagia, apakah itu suatu kebenaran?

Kegiatan anak muda menjadi target industri rokok (dok.pribadi)
Kegiatan anak muda menjadi target industri rokok (dok.pribadi)
Angka kematian dan gangguan kesehatan akibat dari merokok cukup besar, penyakit yang bisa terjadi akibat merokok contohnya penyakit kanker paru, penyakit tenggorokan dan mulut yang penyebab 90% nya dari rokok. Contohnya dari Robby almarhum yang meninggal diusia 27 tahun, ia mulai merokok diusia 10 – 14 tahun, keluarganya banyak mengeluarkan biaya hingga seharga satu rumah dan satu mobil untuk biaya pengobatannya, tetapi itu juga tidak menyelamatkan nyawanya. Merokok bisa menyebabkan kecanduan, dan rokok bisa jadi pintu masuk kegiatan-kegiatan negative lainnya, termasuk narkoba. Kadar nikotin pada rokok sangat tinggi.

Mari kita canangkan pesan pendukung dari Kemenkes:

  • Tolak jadi target.
  • Asapmu membunuh impianku.
  • Lindungi anak dan remaja dari sasaran promosi rokok, pesan untuk para orang tua jangan pernah menyuruh anaknya membelikan rokok karena itu sama saja mengajari anak sejak dini untuk merokok. Jauhkan akses anak untuk mendapatkan rokok.
  • Lindungi masyarakat dari dampak asap rokok, terutama perempuan dan anak-anak.
  • Lindungi ibu hamil dan bayi dari bahaya asap rokok.
  • Tidak ada keluargaku yang merokok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun