Mohon tunggu...
Ria Wulandari
Ria Wulandari Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media and Reporter Online at Kompas.com

Education is not learning of facts, but the training of the mind to think. - Albert Einstein

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kontoversi Perjalanan Karier Anies Baswedan

6 November 2020   23:39 Diperbarui: 11 November 2020   11:24 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anies Rasyid Baswedan, lahir di Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 7 Mei 1969 dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid. 

Anies mulai dikenal publik ketika menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina periode 2007-2015.

Sang ayah, merupakan Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia (UII). Sedangkan ibunya, Aliyah, adalah Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dari garis ayahnya, ia juga merupakan cucu dari pejuang nasional Abdurrahman Baswedan.

Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Kemudian melanjutkan kuliah S2  di University of Maryland dan menamatkan S3 di Northern Illinois University. 

Tak puas berkarir di bidang pendidikan, Anies mulai masuk ke dunia politik. 

Anies Baswedan [ Foto oleh DPP Partai Demokrat]
Anies Baswedan [ Foto oleh DPP Partai Demokrat]

Nama Anies muncul dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat bersama 11 orang lainnya pada Agustus 2013.

Sayang, konvensi ini tak berlanjut sampai kontestasi pemilihan presiden 2014 karena suara Partai Demokrat merosot drastis setelah dihantam kasus korupsi sejumlah kadernya. 

Pelan tapi pasti, nama Anies mulai dikenal publik.

Tempo.co [Pilpres 2014] 
Tempo.co [Pilpres 2014] 

Jokowi langsung merekrut Anies untuk masuk dalam tim suksesnya dan ditunjuk sebagai juru bicara paslon Joko Widodo - Jusuf Kalla pada Pilpres 2014.

Anies lalu dipercaya menjadi Mendikbud dalam Kabinet Kerja 2014-2019. 


Namun, jabatan menteri tak bertahan lama karena terkena reshuffle pada Juli 2016. 

Tanpa disangka, Anies memutuskan maju dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. 

Sandiaga Uno, Hari Tanoe Sudibyo,  Prabowo Subianto, Fadli Zon, Anies Baswedan, Abu Rizal Bakrie, dan Zulkifli Hasan. [Kompas.com]
Sandiaga Uno, Hari Tanoe Sudibyo,  Prabowo Subianto, Fadli Zon, Anies Baswedan, Abu Rizal Bakrie, dan Zulkifli Hasan. [Kompas.com]

Pilkada DKI Jakarta 2017 termasuk pilkada yang dramatis. Sebab rivalnya yakni Ahok berakhir di penjara karena tersandung kasus penistaan agama. 


Belum genap setahun memimpin roda kepemimpinan di Ibu Kota, Anies kemudian harus 'berjalan satu kaki'. Pasalnya, Sandiaga Uno mengundurkan diri pada Agustus 2018 karena mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019 bersama Prabowo Subianto.


Kontroversi Anies ialah  berani mengubah istilah normalisasi menjadi naturalisasi dan  mengumumkan penghentian proyek reklamasi di Teluk Jakarta. 


Namun, kepemimpinan Anies juga tak lepas dari prestasi. Baru-baru ini, Jakarta sukses meraih penghargaan sebagai Sustainable Transport Award (STA) 2021.

Jakarta berhasil mengalahkan 27 kota lainnya yang juga mengikuti ajang STA di antaranya San Fransisco.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun