Sebagai penulis tentu bertanya-tanya dimana dalam video yang beredar luas di Media Social terlihat sangat minim penjagaan. bahkan pak Wiranto saja baru turun dari mobil.Â
Apa ini semacam pembiaran?
Wong Densus 88 saja tahu mana pondok pesantren dan lembaga pendidikan berbasis keagamaan yang terindikasi "Radikal".
Harusnya hal-hal seperti ini yang harus dipertimbangkan ketika seorang pejabat lembaga negara datang berkujung. Sehingga pengawalan ketat sudah dipersiapkan sejak awal.
Penulis juga bertanya-tanya, Apakah pak Wiranto sendiri yang meminta pengawalan tidak diperketat mengingat beliau berkunjung di daerah yang bukan konflik?
Menurut penulis saat ini, tingkat keamanan baik pejabat lembaga negara dan NKRI harus di tingkatkan. Tak peduli menimbulkan Balance of power di kawasan ASEAN yang penting NKRi ini aman. Jangan sampai  ada ancaman datang dari luar negeri baik itu radikaslisme, ISIS, Taliban, Narkoba dan yang lainnya.
Sumber: standar operasional dan prosedur (sop) pengamanan pejabat lembaga negara, Tahun 2012.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H