Mohon tunggu...
Ria DwiIndriyani
Ria DwiIndriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang pengajar di salah satu sekolah menengah tingkat atas di kabupaten sragen. Menjadi seorang pengajar adalah sebuah pilihan, tetapi belajar adalah sebuah keharusan. Tholabul 'ilmi faridhotun 'alaa kulli muslimin wal muslimat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyusun Best Practice dengan Metode STAR

25 Januari 2023   14:36 Diperbarui: 25 Januari 2023   14:55 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul best practice: Meningkatkan minat belajar matematika siswa melalui model problem based learning pada materi perbandingan trigonometri

Penulis: Ria Dwi Indriyani

Situasi: 

Dari ketiga poin di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pada saat proses pembelajaran siswa terlihat kurang senang, kurang fokus serta kemauan untuk belajar di kelas kurang dipengaruhi oleh cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan juga metode mengajar guru yang selama ini monoton dan kurang menarik perhatian siswa. Selain itu juga dari diri siswa sendiri yang selalu beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit.

Praktik ini penting untuk dibagikan, menurut saya karena saya merasa banyak rekan guru matematika yang mengalami permasalahan yang serupa dengan yang saya alami. Sehingga harapan saya, praktik ini dapat memotivasi diri saya sendiri, selain itu juga saya berharap bisa menjadi referensi untuk guru matematika yang lain yang mengalami permasalahan serupa.

 Saya berperan sebagai guru matematika memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara efektif dan juga menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran saya bisa tercapai. Tentunya tidak lepas dari penggunaan media pembelajaran yang mendukung, pemilihan alat peraga yang sesuai, serta pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

Tantangan:

Hasil analisis dari kajian literatur dan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa rendahnya minat belajar matematika siswa dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu:

Faktor Internal diantaranya:

  • Perasaan tidak senang terhadap pelajaran
  • Kurangnya fokus dan perhatian siswa ketika belajar di kelas
  • Kurangnya kemauan siswa dalam belajar
  • Siswa lebih senang bermain dari pada belajar

Faktor eksternal diantaranya:
Faktor dari guru:

  • Guru kurang menarik perhatian siswa
  • Metode mengajar guru kurang menarik perhatian siswa.
  • Guru terlalu membosankan bagi siswa.

Faktor dari Lingkungan belajar

  • Suasana kelas yang kurang nyaman
  • Teman-teman sekelas yang kurang menyenangkan
  • Pengaruh gawai yang lebih menarik

Faktor lingkungan keluarga

  • Kurangnya perhatian dari keluarga terutama orang tua terkait belajar siswa.
  • Penyediaan fasilitas belajar di rumah yang masih kurang.

Dari penyebab di atas, tantangan yang saya hadapi:

  • Pemilihan model pembelajaran yang sesuai untuk menarik minat siswa
  • Pemilihan media yang tepat termasuk alat peraga yang mampu manarik minat siswa
  • Mengemas materi pembelajaran matematika menjadi lebih menarik agar siswa tertarik dan bersemangat dalam belajar

Dilihat dari  ketiga tantangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi guru adalah guru harus memiliki kompetensi pedagogik  dan kompetensi profesional yang baik. Sedangkan dari segi siswa adalah kemauan untuk belajar matematika

Aksi:

Langkah-langkah yang harus dilakukan guru untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:

  • Pemilihan model pembelajaran yang mampu menarik minat belajar siswa.
  • Strategi yang digunakan untuk memilih model pembelajaran adalah guru menentukan model pembelajaran yang sesuai untuk menarik minat siswa.
  • Proses pemilihan model, guru harus mempelajari terlebih dahulu model pembelajaran yang akan dipilih, kemudian mempelajari sintak-sintak dari model pembelajaran tersebut, kemudian menyusun kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak model pembelajaran tersebut
  • Sumber daya atau materi yang diperlukan adalah pemahaman guru akan sintak-sintak dalam model pembelajaran serta pemahaman terhadap materi ajar.
  • Pemilihan media yang tepat termasuk penggunaan alat peraga yang sesuai.
  • Strategi yang digunakan untuk memilih media pembelajaran adalah guru memilih media dan alat peraga yang sesuai dengan model dan materi pembelajaran.
  • Proses pemilihan media, guru harus memahami materi yang akan dipelajari siswa, kemudian guru mengumpulkan informasi tentang alat peraga yang mungkin bisa digunakan saat proses pembelajaran. Setelah mendapat informasi mengenai alat peraga, guru dapat membuat alat peraga tersebut atau mengarahkan siswa untuk membuat alat peraga tersebut agar kegiatan pembelajaran nantinya lebih menarik. Selain itu, penggunaan LCD Proyektor dan bahan tayang dalam bentuk powerpoint perlu disiapkan agar kegiatan pembelajaran tidak seperti biasa yang jarang menggunakan LCD Proyektor
  • Sumber daya atau materi yang diperlukan adalah kemampuan guru membuat alat peraga yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari, atau kemampuan guru dalam mendorong siswa untuk membuat alat peraga yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari.
  • Guru mengemas materi pelajaran pembelajaran matematika menjadi lebih menarik agar siswa tertarik dan bersemangat dalam belajar
  • Strategi yang digunakan guru mengemas materi pelajaran ke dalam bahan tayang.
  • Proses mengemas materi, guru memahami materi menentukan  dalam bentuk bahan tayang dengan menggunakan canva atau powerpoint. Guru mendesain materi bahan tanyang semenarik mungkin agar siswa tertarik. Kemudian perlu juga mencari video referensi terkait apersepsi atau video seperti manfaat mempelajari materi tersebut agar siswa tau manfaatnya sehingga diharapkan mampu menumbuhkan kemauan untuk belajar mengingat materi yang dipelajari ternyata penting dalam kehidupan sehari-hari.
  • Sumber daya atau materi yang diperlukan adalah kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi yang ada.

Refleksi dan Hasil Dampak

Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan hasilnya efektif. Hal ini dapat dilihat dari:

  • Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning yang sesuai dapat menumbuhkan minat siswa untuk lebih fokus dan bersemangat dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat siswa menunjukkan perhatian terhadap proses pembelajaran di kelas.
  • Penggunaan media mengajar dan alat peraga sederhana dapat menumbuhkan kemauan siswa untuk belajar. Hal ini terlihat siswa mau mencoba mempraktekkan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dampak positifnya adalah siswa lebih memahami sendiri konsepnya.

Respon siswa terhadap strategi yang dipilih sangat bagus. Hal ini bisa dilihat dari kegiatan refleksi pelaksanaan pembelajaran dimana siswa merasa senang selama proses pembelajaran berlangsung.

Faktor keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran ini dipengaruhi oleh penguasaan guru terhadap model pembelajaran yang digunakan yaitu penguasaan sintak-sintaknya, selain itu juga penguasaan terhadap materi ajar dan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran yang dapat diambil dari proses kegiatan adalah guru perlu mencoba menggunakan model pembelajaran lain yang sesuai dengan materi ajar dan juga  guru perlu berinovasi membuat peraga yang dapat digunakan dalam mendukung proses pembelajaran dikelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun