Bukan hanya mereka yang belajar dari kami, tapi kami pun banyak belajar dari mereka tentang menciptakan arti kesederhanaan, keramahan, syukur, meletupkan obor asa dan menapakkan jejak nyata dalam menjaga budaya dan alamnya.Â
Pendakian singkat yang kami lakukan menuju puncak bromo ini juga mengajarkan pada kami bahwa butuh usaha, tekad agar tidak mudah putus asa, tak apa pelan namun pasti dan agar selalu memiliki growth mindset (berfikir yes you can) untuk meniti tangga-tangga kesuksesan. Mengukir asa memang harus kita lakukan dimanapun kita berada, meskipun kita berada dipelosok sekalipun.Â
Mengukir asa yang telah kami lakukan pada anak-anak di desa Ngadirejo ini mengingatkanku pada kata bijak dari Helvi Tiana Rosa "dimana kau tumbuhkan jiwamu? Tanya seseorang, Maka aku menjawab "di tempat-tempat kebaikan berada, terutama pada mata dan kalbu anak-anak". Anak-anak adalah tujuan, harapan, cita-cita dan jiwa dari komunitas kami.Â
Mengenai perihal rindu, yang ku tahu tuhan adalah penyampai rindu terbaik, aku yakin tuhan akan menyampaikan rindu-rindu kami pada anak-anak di desa ini yang ingin rutin bersapa namun terhalang oleh jauhnya jarak dan dan tingginya dataran.
                                                                                                                  Salam dari komunitas kami
                                                                                                                 Yogyakarta, 1 Desember 2017
                                                                                                                       Book for Mountain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H