Mohon tunggu...
Ria NabilaSarii
Ria NabilaSarii Mohon Tunggu... Lainnya - Semoga bisa bermanfaat

Masih belajar untuk tahu serta ingin berproses untuk ke kehidupan selanjutnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ontologi dan Pengaruhnya terhadap Proses Keilmuan

26 Oktober 2020   20:37 Diperbarui: 26 Oktober 2020   21:16 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 
A. Latar Belakang
Filsafat ilmu bagian dari Pendidikan di masa sekarang ini yang memiliki banyak manfaat termasuk salah satunya yaitu sebagai acuan ilmu dasar untuk menjawab berbagai hakikat ilmu. Kegunaan ini memang menjadi sangat penting bagi dunia Pendidikan terutama Pendidikan di tingkat atau jenjang atas. Filsafat ilmu diberikan atau diajarkan sebagai pemahaman awal atas ilmu-ilmu yang terkait untuk di pelajari mahasiswa. 

Dalam kaitan bidang filsafat ilmu jelas mempelajari atas ilmu ilmu diantaranya, implikasi ilmu, cabang ilmu, sebab akibat ilmu dan lebih lagi ilmu yang sangat familiar di kehidupan Pendidikan maupun masyarakat. Yaitu ilmu alam dan ilmu sosial. Keberadaan filsafat memang menjadi momentum berharga, filsafat tidak langsung lahir begitu saja, atau juga tidak muncul dengan sendirinya. Lahirnya filsafat ini memang ditandai dengan sejarah peradaban manusia. Dimana manusia diciptakan memiliki fisik, jasmani, rohani, seperangkat alat logika yang notabennya hidup pasti akan ada kehidupan di bumi itu. 

Berangkat dari diciptakan manusia ada kemudian ala mini, manusia akan berpikir dan terus memacu rasa ingin tahu akan diciptakannya alam ini. Rasa ingin tahu itu yang menjadi sebab manusia berpikir dan berfilsafat.Pertanyaan akan hal-hal yang menurut dirinya kurang puas serta kurang cocok akan timbul pembuktian jawaban yang mereka cari dengan cara memecahkan hal-hal yang menurutnya menjadikan penasaran dengan berpikir secara mengakar sampai ke dasar-dasar pemahaman hingga menemukan celah petunjuk, begitu pula dengan proses keilmuan masa sekarang. 

Ontologi merupakan kajian atau part of kefilsafatan, dan itu sudah sangat lama sekali alis kuno yang berasal dari Yunani. Ontologi ini dikenalkan oleh filsuf-filsuf hebat zaman lampau yang mana memiliki pengertian sebagaimana membahas suatu fakta atau kerealisasian dengan alakadar atau denga napa adanya. Membahas Ontologi bersangkutan atas kebenaran suatu keaslian wujud atau fakta. 

Dalam membahas ontologi manusia harus benar-benar mampu menggunakan seperangkat pengetahuan atau akal logikanya sebagai alat penggerak untuk mengungkap sesuatu yang ada. Berpikir tidak harus bertindak

namun bertindak itu yang membutuhkan pemikiran. Agar terjadinya suatu pola pemikiran maka perlu didasarkan atas hakikat ilmu keilmuan sebagai acuan, bisa diantaranya ilmu pengetahuan yang memiliki manfaat dan petunjuk bagi manusia atas dasar pembahasan sesuatu yang kaitannya dengan fakta realitas kehidupan. 

Ilmu sendiri memiliki makna banyakdiantaranya bisa dari cikal bakal berpikirnya manusia kemudian di aplikasikan di kehidupan, sebuah rasa yang tidak bisa dipegang dalam artian dipegang tangan namun bisa diberikan dengan diajarkan atau disanadkan dari guru pendahulu kepada murid-murid sebagai Langkah atau patokan awal untuk berlanjutan hidup. Serta dapat diartiakan sebagai pengalaman, Tindakan, mencari, membuat, mengamati, melihat,serta menghasilkan. 

Dalam manusia mengamati sesuatu hal kemudian mendapatkan pengetahuan baru atau pemahaman baru hal ini dapat menjadi penjelas mengenai bagaimana manusia dalam melakukan hal-hal Tindakan tersebut. Oleh karena itu ilmu dapat berkembang seiring berjalannya kehidupan karena manusia lalu yang menyanadkan ilmunya hingga sekarang ini dan sifat ilmu memang sangat oplasional dan bermacam-macam manfaat. Dengan sifat yang operasional suatu ilmu pengetahuan tidak bisa satu per satu dikaji dalam makalah ini.


B. Rumusan Persoalan
1. Apa arti dan maksud dari Ontologi itu?
2. Bagaimanakah Pengaruh kaitannya Ontologi dalam proses keilmuan?


C. Tujuan
1. Mengetahui memahami apa yang dimaksud dengan ontologi.
2. Mengetahui dan memahami bagaimana pengaruh ontologi dalam proses
keilmuan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ontologi
Ontologi bisa dikatakan ilmu dikarenakan Ontos yang memiliki arti sesuatu hal wujud atau berwujud sedangkan logos itu memiliki arti ilmu. Pengertian ini memang dari Yunani yang menjadi sumber peradapan sejarah dunia terutama ilmu. 

Bicara Yunani berarti berbicara soal tahun yang lama sekali, dan Ontologi ini berarti sudah sangat lama dan tua bila ia memiliki umur, atau bisa disebut ilmu kuno bagian dari kefilsafatan. 

Orang Yunani mengawali hal ini dengan melakukan banyak pemikiran, perenungan, percobaan yang mana juga telah menghasilkan manusia- mabusia pemikir filsafat atau seorang filsuf yang tidak hanya memiliki gelar filsuf pasti juga banyak gelar yang diperoleh dari keilmuannya yang ia peroleh dan berguna hingga sekarang ini diantaranya: Thales, orang ini merupakan filsuf pertama yang mana memiliki gelar bapak filsafat yang memulai pemikirannya dari manakah alam semesta ini tercipta, kemudian melakuakan perenungan atas bagaimana bisa mengetahui dan muncul teori segala sesuatu dari air. Dan hal ini juga sama dengan Al-Qur'an surah Al Anbiya: 30 yang artinya "Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup" tumbuhan, hewan dan manusia pasti memiliki nsur airnya.

Perenungan inilah menjadi bahan awal mula Thales mampu berpikir yang dalam tentang segala sesuatu. Sehingga Ontologi yang bagian cabang kefilsafatan ilmu bagian pengethuan mengupas tentang hakikat ilmu itu ada. Dari pernyataan perenungan Thales memberikan suatu pendobrak pikiran untuk terus berpikir dan meresapi yang ada di sekitar lalu mampu berpendapat secara mengakar dari pemikiran-pemikiran yang dimiliki. Oleh itu air dikatakan sebagai sumber dari sesuatu kehidupan.

Buku Filsafat milik Noeng Muhadjir, dikatakan bahwa ontologi membahas kitannya yang ada atau wujud secara umum atau universal. Ontologi juga berusaha mencari jalan atau temu titik yang tepat sebagai disambungkan dengan keadaan yang sedang terjadi atau kenyataan. Banyak sekali para cendekia yang mengartikan ontology, mendefinisikan ontology, memaknai ontology, diantaranya rumusan daripada Lorens bagus dan Suria sumantri. M

ereka berdua ini memang mempelajari Filsafat dengan berkelanjutana dan sehingga dari sisi keingintahuan yang membawanya mereka memiliki rumusa, ideas, pendapat daripada cabang dari kefilsafatan ilmu ini yaitu ontology. Salah satu rumusan menurut Lorens yaitu ontology menjelaskan semua bentuk baik benda atau hidup pasti ada yang melingkupi yaitu realitas.

Maksudnya mungkin suatu hal yang kita lakukan selalu terkait dengan benda-benda wujud atau makhluk hidup itu pasti diselimuti realitas ada.Kemudian menurut Suruasumantri yang memiliki buku dengan judul Pengantar Ilmu dalam Prespektif, 

ada membahas tentang ontology dianalogikan dengan rasa keingintahuan seseorang missal, kita sebagai mahasiswa kenapa harus belajar di perguruan tinggi, akan timbul apa, kenapa, bagaimana, tujuannya apa, hingga timbul- timbul pertanyaan yang memang benar ingin tahu dari sejauh yang dilakukan untuk berkuliah di perguruan tinggi. Ingin tahu ini menjadi sebab terbentuknya teori Tentang ada.


B. Pengaruh Ontologi dalam Proses Keilmuan
Pembahasan tentang ontologi yang memiliki arti bahwa ilmu tentan segala segala sesuatu yang berwujud atas realitas. Disebutkan dalam suatu referensi dari Suriarianti di Dalam penelitian pasti ada metodenya baik jenisnya kulitatif dan kuantitatif. Hal ini dalam penelitian Kuantitatif, muncul dengan ralitas bentuknya jumlah namun sebaliknya di penelitian kualitatif berbentuk seperti aliran, aliran ini yang menjadikan ternaung di dalam ilmu filsafat, diantaranya aliran idealism, aliran rasionalisme, aliran meterialisme, dualism, dll. 

Melihat kondisi baik segala bidang maupun aspek kehidupan sudah menjadi keutamaan dan terjamin dihubungkan dengan segala ilmu. Pasti ada kehidupan di dalamnya pasti terdapat ilmu, begitupun saat berbicara tentang ontologi yang merupakan bagian kajian kefilsafatan yang menjadi bahan atas proses keimuan. 

Adapun disebutkan aspek-aspek yang bertahap ontologi kaitannya dengan ilmu pengetahuan, diantaranya: Objek kajian telaah ilmu, rasa ingin tahu akan wujud nyata serta objeknya, Serta hubungan antara objek dengan berpikir, merasa yang dilakukan manusia untuk menghasilkan sebuah ilmu atau pengetahuan, kemudian proses penggalian ilmu pengetahuan,Terujinya kerealitasan yang ada berdaasarkan benar dari gerak manusia yaitu pengalaman manusia, jadi ilmu digunakan manusia sebagai petunjuk tahu, namun berdasarkan empiris, ilmu memiliki kedudukan wewenang untuk tahu pbahwa pernyataan itu yangmana benar dan yang mana itu salah. Selain itu tentang sifat pernyataan itu baik atau buruk, indah atau sebaliknya.

Di ambil dari sumber media dalam referensi, dituliskan adanya dua cabang ilmu, ada filsafat alam dan filsafat moral. Keduanya mengalami perkembangan ilmu, sehingga filsafat alam akan melahirkan ilmu tentang alam, kemudian filsafat moral akan melahirkan ilmu tantang social. Dapat dikaji lagi setelah lahirnya ilmu alam dan social lebih mencabang. Ilmu alam dibagi lagi ada ilmu alam serta ilmu hayat. 

Terus akan selalu mengalami perkembangan pembagian ilmu-ilmu baru yang lahir dari kefilsafatan terkhusus realitas yang ada atau ontology. Dan setiap ilmu juga memiliki tujuan, diantaranya misal, ilmu alam suatu hal yang mempelajari atas akan bentul alam semesta ini baik zat, hakikat,dan lainnya dan melahirkan lagi seiring perkembangan, yaitu di dunia Pendidikan ada ilmu astronomi, fisika, kimia, biologi, geografi, dll. 

Contoh kedua, ilmu social melahirknan lagi menjadi ilmu sosiologi, sejarah, antropologi, psikologi, politik, ekonomi. Hingga sampai mencabang ruah ilmu alam dan soaial sehingga ada ilmu murni dan terapan. dan serta proses atau prosedurnya. 

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Ontologi memiliki pengaruh terhadap keilmuan diantaranya, Dilihat dari objek ontology ada idividu,umum, terbatas, tidak terbatas, universal. Kemudian adanya cabang ilmu dari ontology di kehidupan ini yaitu ilmu alam dan ilmu social. Yang mana keduanya terus berkembang dan diaplikasikan di Pendidikan zaman sekarang.

Ilmu alam nantinya ada fisika, kimia, biologi dll. Kemudian ilmu social ada sosiologi, sejarah, ekonomi, geografi, dll. Sehingga Ontologi ini merupakan ilmu penggagas dari proses keilmuan yang berkembang hingga sekarang ini yang dikaitkan di kehidupan. Proses berfikir filsafat disertai kerealitasan wujud yaitu ontology menjadi pendobrak kalua kata Thales sebagai pemikiran yang terus dikembangkan dan tidak menganggap segala sesuatunya tentang mitos saja namu bisa dibuktikan dengan akal pemikiran atau sering disebut dilogikan baik secara biasa atau secara ilmiah atas suatu kejadian kerealitasan.

DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, A. (2011). Filsafat Ilmu. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Mohammad Adib, (2010). Filsafat Ilmu Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika
Ilmu. Pengetahuan. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.
Muhadjir,N. (2001). Filsafat ilmu, Positivisme, Post Positivisme, dan Post Modernisme.
Yogyakarta: Rakesarin.
Suriasumantri, J. (1985). Tentang Hakikat Ilmu, dalam Ilmu dalam perspektif. Jakarta:
Gramedia.
Suriasumantri, J. (2010). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer (Cet. 20)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun