Pertama kamu perlu paham kalau pesimis memang sifat yang natural ada di setiap orang. Nah tapi bedanya, orang yang optimis bisa menangkal rasa pesimis yang muncul.Â
Kalau kata Pak Hing, ketika pesimismu muncul dan bilang "ah gak mungkin aku bisa melakukan ini" , coba tanyakan pertanyaan ini pada dirimu sendiri.
"How do I know it's impossible?" atau
"Bagaimana saya tahu ini tidak mungkin?"
Kenapa kita perlu melakukan ini? Ya karena pada dasarnya kita kan sama sekali gak tahu apa yang bakal terjadi dimasa depan. Kita gak tau apakah ini bakal gagal atau berhasil.Â
Seperti yang dijelaskan diawal tadi, pesimis itu sok-sokan jadi peramal nasib. Nah kalo si peramal ini muncul, coba deh tanyakan padanya pertanyaan ini "bagaimana saya tahu ini tidak mungkin? Darimana saya tau saya gak bisa?"Â
Sebagai contoh mungkin dulu kamu pernah menghadapi ujian dan kamu gagal. Dan hingga sekarang saat akan menghadapi ujian yang sama, bagi orang pesimis dia akan memikirkan kegagalan yang sama dimasa lalu. Ini tadi yang disebut peramal nasib, menentukan masa depan karena efek di masa lalu.
Beda halnya jika kamu jadi orang yang optimis, saat dulu gagal ujian, kamu akan mempelajari kenapa bisa gagal dan kemudian mengambil hikmahnya untuk pengembangan dirimu di masa yang akan datang. Jadi saat kamu akan menghadapi ujian yang sama maupun berbeda, kamu sudah bukan pribadi yang dulu pernah kalah, tapi kamu sekarang sudah berkembang.
Jadi, saat kamu merasa pesimis, selalu ingat untuk bertanya pada dirimu sendiri "bagaimana saya tahu ini gak mungkin?" Yaa. Dan selalu ambil hikmah baik dari setiap kejadian untuk pengembangan dirimu sendiri. Dengan begini, perlahan hobi optimismu bakal tumbuh dan mengantarkanmu menuju hidup yang positif dan kesuksesan.
Sekian, semoga bermanfaat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H