Mohon tunggu...
Travel Story

Naik "Angkot" atau Bus ke Pantai Parangtritis, Bisa?

15 Maret 2018   07:18 Diperbarui: 15 Maret 2018   09:02 6880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo apa kabar teman-teman? Bagaimana suasana hati kalian sekarang ini? Semoga selalu diberi kebahagiaan dan tetap bersyukur. Kalau kalian sedang bersedih hati, semoga hanya sebentar yah :)

Kaya judulnya, tulisan kali ini gue mau share pengalaman jalan-jalan UNTUK PERTAMA KALINYA ke Pantai Parangtritis dan ke Gumuk Pasir Parangkusumo. Dengan hashtag #tripjogjasuperhemat jadi pastinya perjalanan gue menggunakan alternatif akomodasi yang suuuuuper hemat hehehe.

Gue sama Rima tadinya berencana mau naik bus kecil seperti kopaja gitu yang tujuannya adalah Parangtritis dari Terminal Giwangan. Tapi karena hotel kami berada di Jalan Parangtritis, jadi kami nggak perlu ke terminal, cukup nunggu aja di pinggir jalan untuk "nyetop".

Tetapi, sekali lagi, karena kebanyakan mikir dan ragu-ragu mulu, jadilah kami bertanya sama orang hotel, apa bus ke arah parangtritis itu lewat depan jalan ini atau nggak, eeeehhh, si mbaknya jawab, "kayaknya sih nggak ada bu, paling naik taksi atau grab", seketika aja gitu gue sama Rima langsung takut. Lalu dengan pasrah kami memutuskan untuk naik GOCAR -________-

Tepat jam 7 pagi kami sudah siap. Nggak lama datang Heri, teman yang kebetulan lagi pulang kampung ke Muntilan. Rima langsung cek Gocar, tarif ke Gumuk Pasir Parangkusumo sekitar Rp. 70.000. Kenapa kami memutuskan untuk langsung Gocar ke Gumuk Pasir Parangkusumo bukan ke Pantai Parangtritis? karena kami takut kalau ke Pantai Parangtritis dulu, malah nggak tau gimana cara ke Gumuk Pasirnya. Padahal ya dari Gumuk Pasir juga kami nggak tau gimana caranya ke Pantai Parangtritis. haha.

Jarak dari hotel kami di daerah Jogokaryan ke Parangtritis kurang lebih 25 Km. perjalanan menempuh waktu hampir 45 menit. sebelumnya, gue selalu mengira Pantai Parangtritis itu jauh dan harus lewat perbukitan gitu, ternyata nggak sama sekali.

Hari Kamis jelas sepi. Nggak banyak wisatawan, jadi kami bebas foto-foto dan santai-santai. Setibanya kami di Gumuk Pasir Parangkusumo, jelas dong langsung foto-foto masa gelar tiker. wkwkwk.

Di Gumuk Pasir ini biasanya ada sand boarding, kayaknya sih seru, tapi waktu kami datang masih sepi, jadi belum mulai deh tuh sand boarding-nya.


   
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)



Di dekat Gumuk Pasir ini juga banyak pantai-pantai. Yang ternyata satu pesisir dengan pantai Parangtritis. jadi kalau menyisiri pantai ya ujung-ujungnya sampai juga ke pantai Parangtritis.

kemudian kami jalan-jalan sebentar sambil istirahat di Pantai Barchan.


 

 
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
   

Setelah merasa cukup istirahatnya, kami lanjut menuju ke Pantai Parangtritis dengan BERJALAN KAKI !!! YUP... JALAN KAKI.

Bukan perkara jauh yang bikin capek, tapi karena matahari lagi mentereng banget hari itu. Jalan kaki juga lumayan lho, kayaknya hampir 7 Km. Lumayan bukan? yha.

Kami melewati Pantai Parangkusumo yang seringkali di sebut sebagai gerbang Nyi Roro Kidul. ada Area Makam (aduh gue lupa namanya maafkan yaaa) yang saaaaangat luas yang kata Heri setiap malam Selasa dan Jumat kliwon banyak orang datang untuk "ziarah". Selain itu ada kolam air hangat alami untuk berendam yang juga ditujukan bagi peziarah untuk "tujuan" tertentu. Yaaa kalau kalian mau berendam untuk santai-santai aja juga boleh, nggak ada yang larang.

Setelah menyusuri perjalanan yang panjang, akhirnya sampai juga di Pantai Parangtritis. Kami mampir ke warung sebentar untuk minum es kelapa dan makan indomie. Habis itu, ya foto-foto lagi sampai kulit keling. hehe

Banyak orang yang selalu berpesan hati-hati kalau mau main di Pantai Parangtritis. tapi itu benar sih, tanpa dihubung-hubungkan dengan yang mistis-mistis, ombak di pantai ini emang serem dan unpredictable gitu. jadi, hati-hati yah.

Setelah merasa cukup berjalan-jalan di pantai, kami memutuskan untuk pulang. Berbekal tanya-tanya sama ibu-ibu di warung tadi, dia bilang kalau mau naik bus ke Jogja nggak perlu ke Terminal Parangtritis karena lumayan jauh, jadi cukup jalan ke arah belakang pantai, lalu ketemu jalan raya, sudah deh, tinggal "nyetop". Menunggu bus juga harus sabar, kata penjual minuman di dekat situ, sekitar 30 menit sekali busnya lewat.

Tarif bus Rp. 15.000/ orang.

Nah, kalian bisa hitung-hitung sendiri tuh, kira-kira mau naik apa biar lebih hemat dan efisien?

kalau menurut gue, kalau mau backpackeran berdua atau bertiga kaya gue gini naik bus jadi lebih hemat. Tetapi kalau rame-rame ya naik taxi online atau sewa mobil sealian. Atau mungkin naik motor?


Semoga tulisan ini ada manfaatnya yah haha.

So, yuk kita kemana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun