Mohon tunggu...
Travel Story

Naik "Angkot" atau Bus ke Pantai Parangtritis, Bisa?

15 Maret 2018   07:18 Diperbarui: 15 Maret 2018   09:02 6880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Di dekat Gumuk Pasir ini juga banyak pantai-pantai. Yang ternyata satu pesisir dengan pantai Parangtritis. jadi kalau menyisiri pantai ya ujung-ujungnya sampai juga ke pantai Parangtritis.

kemudian kami jalan-jalan sebentar sambil istirahat di Pantai Barchan.


 

 
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
   

Setelah merasa cukup istirahatnya, kami lanjut menuju ke Pantai Parangtritis dengan BERJALAN KAKI !!! YUP... JALAN KAKI.

Bukan perkara jauh yang bikin capek, tapi karena matahari lagi mentereng banget hari itu. Jalan kaki juga lumayan lho, kayaknya hampir 7 Km. Lumayan bukan? yha.

Kami melewati Pantai Parangkusumo yang seringkali di sebut sebagai gerbang Nyi Roro Kidul. ada Area Makam (aduh gue lupa namanya maafkan yaaa) yang saaaaangat luas yang kata Heri setiap malam Selasa dan Jumat kliwon banyak orang datang untuk "ziarah". Selain itu ada kolam air hangat alami untuk berendam yang juga ditujukan bagi peziarah untuk "tujuan" tertentu. Yaaa kalau kalian mau berendam untuk santai-santai aja juga boleh, nggak ada yang larang.

Setelah menyusuri perjalanan yang panjang, akhirnya sampai juga di Pantai Parangtritis. Kami mampir ke warung sebentar untuk minum es kelapa dan makan indomie. Habis itu, ya foto-foto lagi sampai kulit keling. hehe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun