Angin kemarin berbisik, ' Rembulan lihatlah Ilalang..'
(Rembulan) Ilalang…. Ilalangku, lihat ujung jemarimu yang melemah berhentilah menari, tempatilah tempatku..(Ilalang) Duh Rembulanku, bukankah kau buat aku bisa tumbuh dan menari dimanapun.  Angin mu pun selalu membuatku menari..dan  bergerak. Rembulanku, aku mau berhenti menari, tapi Sentuhan akarku tak mampu membuat tubuhku terdiam.(Rembulan) Ilalang cobalah berhenti menari, eratkan Sentuhanmu agar kau berhenti menari….(Ilalang) Sentuhan Angin ini sangat kuat bertiup, tak kuasa ku menahan angin. Rembulan, bantu aku bisa menahan angin. Sampaikan saatmu buat hentikan angin…(Rembulan) Ilalang, ilalangku….sentuhan sudah berjalan iringimu supaya kau berhenti menari. Cobalah berusaha berhenti, gunakan akarmu ilalang. Kan kusampaikan agar saat segera hadir, supaya menghentikan angin…(Ilalang) Duh Rembulanku..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H