Mohon tunggu...
Humaniora Artikel Utama

Perpustakaan Modern yang Tanpa Buku

14 Desember 2017   05:31 Diperbarui: 14 Desember 2017   16:14 5716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa Depan Dunia tanpa Buku Cetak

Banyak yang meragukan eksistensi perpustakaan di masa depan. Apakah buku cetak masih akan dibutuhkan dalam perpustakaan?  Apakah cetak akan sepenuhnya tergantikan dengan buku elektronik? Apakah perpustakaan tidak akan lagi dipenuhi koleksi buku tercetak?

Manusia pada dasarnya selalu mencari cara yang termudah untuk melakukan berbagai hal dalam hidupnya atau untuk memenuhi kebutuhannya. Apalagi dalam memenuhi kebutuhan informasi. Itu sebabnya peradaban manusia terus berkembang, meski ada beberapa masa peradaban manusia terlihat seperti mandeg atau tidak berkembang.  Namun manusia terus membuat berbagai terobosan untuk menyingkirkan berbagai hambatan dan menjadikan segalanya lebih mudah dan berguna.

Keberadaan buku elektronik dalam peradaban digital juga dalam kerangka membuat terobosan baru dalam saling bertukar informasi atau ilmu pengetahuan.

Perpustakaan sebagai institusi pengumpul, pengolah dan penyebar ilmu pengetahuan memegang peran penting akan kelestarian buku tercetak dan pemanfaatan buku elektronik. Perpustakaan harus berinisiatif untuk mengenalkan buku elektronik kepada masyarakat karena tidak dapat dipungkiri buku elektronik dapat mempermudah akses terhadap buku tanpa harus mengunjungi perpustakaan. 

Dan buku elektronik juga lebih mudah dan ringan karena tidak perlu membaca buku seberat 2 kg, jika membaca buku sebanyak 300 halaman. Semuanya ada dalam genggaman sebuah tablet, layar komputer atau telepon selular. Hal ini memang tak dapat dipungkiri kehadirannya membawa manfaat besar bagi masyarakat.

Di luar kemudahan dalam membaca buku ratusan halaman, membaca buku elektronik memerlukan keahlian tersendiri karena tidak semua orang bisa berlama-lama membaca di layar. Cahaya dipantulkan monitor atau layar telepon seluler menyebabkan mata lelah, hal ini menjadi salah satu kekurangan dalam membaca buku elektronik.

Bagi yang sudah menggemari buku elektronik mungkin sudah tahu, bahwa ebenarnya sekarang sudah ada banyak reader yang layarnya dibuat seperti kertas. Artinya tidak mengeluarkan cahaya seperti layar komputer atau layar telepon genggam. Layar hitam-putih ini membutuhkan cahaya seperti saat kita membaca selembar kertas. 

Sebagaimana selembar kertas putih, layar reader ini juga berwarna putih dan butuh cahaya dari luar agar kita bisa melihatnya. Salah satu merek yang mengeluarkan produk seperti ini adalah Kindle dari Amazon.com. Reader ini biasanya dijual dalam ukuran buku yang normal dan sangat ringan. Hebatnya lagi ia bisa menyimpan ribuan buku di dalamnya. Itu belum termasuk kemampuannya menukar-nukar koleksi bukunya dengan menggunakan wifi.

Perpustakaan di masa depan bukan lagi hanya tempat untuk meminjam dan mengembalikan buku. Perpustakaan menjadi tempat yang didatangi masyarakat untuk melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial yang dimaksud adalah diskusi, workshop, pertemuan komunitas dan pengembangan kreativitas, dll. 

Perpustakaan pada masa depan lebih mengutamakan ruangan yang nyaman dan menfasilitasi berbagai kegiatan masyarakat. Konsep yang dikembangkan adalah mendekatkan perpustakaan dengan masyarakat dengan cara memberikan faslitias tempat dan berbagai sumber daya untuk menfasilitasi berbagai kegiatan masyarakat. Membuka pintu terhadap semua kegiatan masyarakat yang bersifat positif dan membangun. Secara ringkas, "apapapun kegiatannya tidak menjadi soal, selama dilaksanakan di perpustakaan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun