Mohon tunggu...
Humaniora

Peran Pustakawan dalam Pencerdasan Bangsa

10 Desember 2017   18:48 Diperbarui: 12 Desember 2017   08:00 3226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: National Library of China

Pelayanan perpustakaan sudah selayaknya berorientasi pada pemakai, sehingga kepuasan pemakai selalu diutamakan dalam rangka meningkatkan hubungan antara pelanggan dan pengelola. Setiap pelayanan terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari dalam maupun dari luar sistem penyelenggaraan. Faktor yang mempengaruhi tesebut di antaranya:

  • Faktor kesadaran para pejabat serta petugas yang berkecimpung dalam pelayanan.
  • Aturan kerja yang melandasi kerja pelayanan.
  • Pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimal.
  • Faktor ketrampilan petugas.
  • Faktor sarana dalam pelaksanaan tugas pelayanan.
  • Faktor organisasi yang merupakan alat serta sistem yang memungkinkan berjalannya mekanisme kegiatan pelayanan (Moenir, 1995:88).

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dipahami bahwa mendengarkan "suara pelanggan" merupakan suatu hal yang perlu dilakukan perpustakaan, baik perpustakaan besar maupun kecil.

Akhirul Kalam

Pengalaman kemajuan Jepang saat ini tidak bisa dilepaskan dari sosok guru. Ketika Jepang hancur luluh berantakan pada tahun 1945 akibat serangan bom atom dari sekutu, Kaisar Jepang saat itu mengintruksikan untuk mencari para guru yang masih hidup. Perintah Kaisar ini dilaksanakan dengan baik. Para guru yang masih hidup diberdayakan. Merekalah yang kemudian mendidik masyarakat, membangkitkan semangat kemajuan dan kompetisi, dan membangun Jepang dengan kerja keras tanpa kenal lelah. Kini, negara yang terpuruk hancur berantakan tersebut telah menjadi negara maju yang sangat diperhitungkan, bahkan untuk tingkat kecerdasan rata-rata penduduknya pun patut diacungi jempol. Kuncinya ada di tangan guru.

Pustakawan  yang baik, berhasil, dan efektif terlihat dalam kepribadiannya.  Kepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang pustakawan  adalah memiliki kemantapan dan integritas pribadi, peka terhadap perubahan dan pembaruan, berfikir alternatif, adil, jujur, objektif, berdisiplin dalam melaksanakan tugas, ulet dan tekun, berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik-baiknya, simpatik, menarik, luwes, bijaksana, sederhana dalam bertindak, bersifat terbuka, berwibawa, dan kreatif.

Kreatifitas pustakawan  sangat berpengaruh banyak dalam hal keberhasilan dalam memberikan layanan yang baik. Pada zaman teknologi sekarang, banyak hal ataupun media yang dapat dimanfatkan untuk meningkatkan kecerdasan para pustakawan  untuk mengembangkan kreatifitas mereka.

Pustakawan adalah hal yang sangat penting dalam perkembangan suatu proses kehidupan seseorang. Imam Al Ghazali pernah berkata "seseorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya, dialah yang dinamakan orang besar di kolong langit ini. Dia itu ibarat matahari yang menyinari orang lain, dan menyinari dirinya sendiri. Ibarat minyak kasturi yang wanginya dapat dinikmati oleh orang lain, dan ia sendiripun harum. Siapa yang bekerja di bidang pustakawan, sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan terhormat dan sangat penting".

Tut wuri handayani, di belakang memberi dukungan. Pustakawan senior harus mampu memberikan dukungan motivasi ketika di belakang. Seorang pustakawan pada masa ini dituntut mampu menjadi motivator bagi anak bangsa  karena tanpa adanya motivasi seringkali para pustakawan  malas untuk mengembangkan kariernya bahkan kurang memahami kreatifitas .

Pustakawan  harus mampu menjadi penyampai ilmu dan penyejuk qolbu (hati). Artinya seorang pustakawan harus mampu menyampaikan ilmu baik secara langsung (ceramah) atau secara tidak langsung melalui metode pembelajaran tertentu. Dan seorang pustakawan senior juga harus mampu menjadi sosok pribadi yang menyejukan hati bagi pustakawan yonior   dan membawa mereka menuju pada pengembangan karier.

Penulis: Retno Hermawati

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun