Mohon tunggu...
rhr mukti atmowidodo
rhr mukti atmowidodo Mohon Tunggu... -

membela tanah air itu HUKUMNYA WAJIB buat orang2 yg beriman. TAPI INGAT ... jadi pembela tanah air tak harus jadi pembela rejim!

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sarjana yang berdagang Ayam Bakar Presto

30 September 2010   18:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:49 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_274865" align="alignnone" width="300" caption="kain penutup warung ibu vita yang sederhana"][/caption] saya menemukan warung sederhana ini karena diajak oleh seorang teman. dia mereferensikan kalau menu makanan di warung ini cukup enak walau tempatnya ala kadarnya. dan ternyata, makanannya pas buat selera saya sehingga saya menjadi langganan di warung ini dan akrab dengan pemiliknya. [caption id="attachment_274868" align="alignnone" width="300" caption="1 porsi ayam presto yang belum dibakar"][/caption] sarjana yang berdagang ayam bakar presto? iya, saya serius! si bapak itu mengatakan begini: "asal sampeyan tau aja ya mas gundul (saya memang gundul, karena rambut yang terus rontok ya saya putuskan untuk gundul sekalian daripada botak. hehehe ... si empunya warung sudah akrab sehingga berani memanggil saya dengan nama mas gundul), aku pancen sarjana. aku asli putra lamongan. sarjana itu jenengku ... karena wong jowo wetan ya sarjana menjadi sarjono. pelanggan biasa memanggil dengan nama pakdhe jono, mbah jono atau cuma pak'e" jadi ... sarjana disini bukan gelar pendidikan tetapi memang nama asli si pemilik warung yaitu S-A-R-J-O-N-0. katanya : "nama ini pemberian mbok-ku .. mungkin simbok berharap aku dadi sarjana beneran tapi karena ga duwe modal buat sekolah ya terpaksa cuma jadi sekedar nama saja. hehehe" [caption id="attachment_274869" align="alignnone" width="300" caption="sarjana yang berdagang ayam bakar presto"][/caption] "berapa umurnya, pak'e?" tanya saya "walah, embuh mas. aku ga duwe surat lahir, simbok ga nyimpen. lagian buat apaan? aku ga dadi pegawai jadi ya ga ngurus surat-surat ngono. data di ktp saja asal nembak. hehehe" "sudah lama jualan ini?" "mas lihat saja tulisan di depan. ada angka 99 dalam lingkaran. aku mulai dagang ayam bakar presto ini sejak bulan 9 tahun 1999, nek tanggal persisnya wis lupa." "kenapa memilih menu ayam bakar presto? ini kan ga umum?" "itulah seninya, mas. nek aku milih menu lamongan seperti pecel lele, ayam goreng, ayam bakar dan lain-lain ya jadi ga istimewa. ayam bakar presto kan jadi unik dan silahkan cek aja, mungkin di kawasan tangerang ini ya cuma warungku saja yang jual menu ini. pertama ya berat untuk mencari pasar tapi karena orang-orang pada penasaran ya mereka pada beli kesini. alhamdulillah rasa masakannya mungkin cocok sehingga mereka pada jadi langganan warungku, termasuk kan mas gundul sendiri tho?" [caption id="attachment_274871" align="alignnone" width="300" caption="mbah jono sedang beraksi"][/caption] "hehehe ... ini beneran di presto, pak'e? kok tulangnya ga hancur?" tanya saya "iya lah, mas. buat apa aku harus ngapusi? aku presto atau basa jawane 'di-ungkep' kira-kira 70% karena kalau benar-benar 100% presto ya bisa hancur saat dibakar. itu sudah tak bumbu jadi ya ayamnya sudah ada rasa, nah dibakar tak kasih bumbu oles lagi biar lebih joss rasanya. ayam prestonya dibakar pakai arang batok kelapa karena panasnya lebih tinggi dan kata orang-orang lebih ngeroso enak" "gimana jualannya, pak'e? laris?" "alhamdulillah, mas. aku bisa motong 50 ekor ayam perhari. ayam dibagi jadi 4 jadi ya aku melayani 200 porsi ayam potongan. selain itu juga ada menu tahu dan tempe yang juga dibakar. kalau mau beli 1 ekor utuh juga bisa. tapi, sekarang susah nyari untung gede, mas ..." "maksudnya?" "harga ayam Rp. 24.000/ekor, setelah matang dibagi 4 dan aku jual dengan harga Rp. 8.000/porsi. untungku cuma (4x 8.000) - 24.000 jadi Rp. 8.000/ekor. kalau beli 1 ekor harganya Rp. 30.000, untung cuma Rp. 6.000/ekor. itu saja belum dihitung bumbu, lalapan dan bahan bakar. jadi ya mepet banget. tapi, semua rejeki besar atau kecil ya wajib disyukuri. aku dapat untung dari nasi, minum, tahu dan tempe nya." "kenapa namanya jadi warung IBU VITA? keren banget!" "vita itu nama anak ragilku. warung ibu vita artinya warung'e ibune vita. hahaha" http://duniasithole.wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun