Mohon tunggu...
rhr mukti atmowidodo
rhr mukti atmowidodo Mohon Tunggu... -

membela tanah air itu HUKUMNYA WAJIB buat orang2 yg beriman. TAPI INGAT ... jadi pembela tanah air tak harus jadi pembela rejim!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kado untuk Nyimas Denok

30 April 2010   20:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:29 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Walaupun sudah 'berumur', Denmas Kampret belum mengenal pacaran. Dia selalu grogi dan kringetan gembrobyos bila dekat cewek cantik. Mulutnya tiba-tiba sering 'mak klakep' terkunci kalau harus ngobrol dengan gadis pujaannya.

Lama-lama Denmas Kampret ya tidak tahan juga untuk hidup membujang. Denmas juga pengin punya pacar yang kalau jodoh akan berakhir di kantor KUA. Setelah menimbang dan mengamati kondisi lingkungan, Denmas Kampret memutuskan untuk mendekati Nyimas Denok yang cantik semlohai. Denmas mulai mencari informasi tentang gadis incarannya tersebut terutama tanggal lahirnya untuk memberikan kado sekalian mengungkapkan perasaannya.

Akhirnya tiba juga waktu yang dinantikan. Nyimas Denok ber-ulang tahun, maka bergegas Denmas Kampret pergi ke Swalayan terkenal untuk membelikan kado. dalam pengamatan denmas, Nyimas Denok memiliki rambut yang indah, hitam ngandan-andan. Maka Denmas Kampret bermaksud membelikan Topi untuk melindungi mahkota Nyimas Denok dari panas matahari terutama kalau Nyimas Denok ingin dolanan layangan di lapangan kidul desa.

Setelah mendapatkan topi pilihannya, Denmas Kampret bergegas untuk membayar ke kasir. Karena suasana di Swalayan waktu itu lagi ramai (pas lagi ada discount) jadi kasir yg biasa membungkus barang-barang agak sedikit kerepotan, akibatnya bungkusan topi yang dibeli Denmas Kampret itu tertukar dengan bungkusan yang dibeli wanita disampingnya.

Ternyata wanita disampingnya itu membeli celana dalam. Karena udah nggak sabar untuk memberikan hadiah ke Nyimas Denok, tanpa memeriksa isi bungkusan itu lagi Denmas Kampret langsung memberi pesan di bungkusannya yang berbunyi :

untuk :
yts. Nyimas Denok
di tempat

Nyimas Denok, saya sengaja memberikan hadiah ini ke kamu karena saya tahu kalau kamu jarang memakai ini sewaktu bepergian. Saya sengaja pilih yang warna merah karena saya pernah melihat kamu pakai yang warna biru.
Saya yakin sekali ukurannya pas untuk kamu, karena sebelum membeli saya sudah mencobanya dan ukuran kita kan sama. Rasanya saya ingin sekali memakaikan ini ke kamu untuk yang pertama kalinya. Nyimas, kalau kamu senang dengan hadiah ini, saya berharap kamu memakainya pada hari Jumat besok.

dari:
Denmas Kampret
yang menyayangimu

NB:
Oya, model terakhir yang sering saya lihat di film dan majalah, memakainya agak sedikit diturunkan kebawah dengan sedikit rambut terlihat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun