Mohon tunggu...
Rhondy Hermawan
Rhondy Hermawan Mohon Tunggu... Polisi - Hanya sebuah tulisan.

Mencoba menulis apa yg perlu ditulis, bersuara apa yang perlu disuarakan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kekuatan dan Kekuasaan

4 Maret 2020   05:43 Diperbarui: 4 Maret 2020   05:46 2402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berkaitan dengan kekuasaan terdapat tiga hukum yang berlaku yaitu, yang pertama bahwa kekuasaan tidak pernah statis, artinya kekuasaan ini akan selalu bergerak dan dinamis seta dapat berpindah tangan kepada orang lain jika seseorang yang sudah memilki kekuasaan ini tidak mempertahankan karena dalam ranah sipil kekuasaan ini ingin dimiliki oleh semua orang. 

Hukum nomor dua, kekuasaan memiliki daya seperti air. Artinya kekuasaan selalu mengalir dalam arus melalui kehidupan sehari-hari. Sehingga diperlukan kekuatan untuk mengatur aliran tersebut, contohnya politik dan kebijakan. 

Politik mengatur dan mengarahkan aliran kekuasaan sesuai dengan keinginaan penguasa. Kebijakan memilki kekuatan untuk membekukan dan melestarikan aliran kekuasaan. 

Hukum nomor tiga kekuasan seperti listrik, dimana kekuatan melahirkan banyak kekuatan namun disisi lain melahirkan juga ketidakberdayaan. Hukum nomor tiga ini mengarah pada seseorang yang memiliki kekuasan yang penuh dimana ketika hanya satu orang yang berkuasa ia akan memiliki kekuasaan yang penuh sedangkan jika terdapat berbagai macam dan banyak penguasa memiliki ketidak berdayaan.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari hukum yang disebutkan diatas selalu berlaku dimana pekerja yang memiliki upah rendah ingin mendapatkan gaji yang lebih tinggi, perusahaan minyak ingin mendapatkan pipa yang besar sehingga mendapatkkan pasokan minyak yang sangat banyak sehingga memiliki keuntungan yang banyak. Pasangan gay dan lesbian selalu mencari hak hukum agar mereka dapat menikah. orang tua perkotaan menuntut sekolah gratis dan pemerataan pendidikan. Kekuasaan yang dimilki seseorang bergantung pada seberapa mahir orang tersebut dapat mengolah kekuasaan untuk menjadi lebih kuat dalam kehidupan publik. Memetakan kekuatan dan komponen penyusun kekuatan sangatlah penting sehingga diperlukan strategi dalam bentuk serangan frontal atau tipuan, koalisi atau otoritas karismatik.

Kekuasaan yang dapat bertahan lebih lama adalah kekuasaan yang berbentuk tuliisan bukan secara lisan. Tantangannya apakah terdapat hak untuk menulis, menjadi seorang penulis perubahan. 

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk melatih seseorang yaitu dengan belajar untuk mengekspresikan diri, berbicara dengan suara yang tegas dan lugas, memiliki ide yang dapat mengatur orang lain dan membangun konsensus.

 Latihan ini harus diilakukan secara terus menerus diawali dengan seperangkat tujuan, tentukan pola yang ada dan perhatikan apakah dengan pola tersebut berhasil atau tidak kemudian lakukan adaptasi dan ulangi dari awal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun