Mohon tunggu...
RH Notes
RH Notes Mohon Tunggu... -

Pegawai, Praktisi, Pengajar Bidang Manajemen SDM dan Kepemimpinan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Kata tentang Ayah

14 Januari 2018   23:53 Diperbarui: 15 Januari 2018   00:24 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ayah (http://doimathuyen.com)

Sebuah Kata dari RH...

Setelah tidak menulis cukup lama karena kesibukan, entah kenapa aku mencoba ingin menulis sesuatu yang berbeda dari biasanya, entah itu puisi ataukah lirik, aku tak tahu, tiba-tiba saja aku ingin menuliskannya.

Saat ku melihat langit biru

Menerawang dalam kekosongan

Terlihat begitu terang dan damai

Memori masa lalu terlintas kembali

Kata-kata ayah selalu begitu tegas dan tajam

Ku tak mengerti apakah arti itu semua

Ku tak pernah bertanya tentang senyum, kebaikan, dan mimpi

Ku selalu mengikuti apa yang engkau lakukan

Jika lebih lama, mungkin akan makin baik

Semakin lama, pasti akan baik untuk ku

Tapi waktu tak lama

Waktu tak kan terulang lagi

Kita adalah penjelajah waktu

Selalu mencoba mendaki waktu

Walau lebih sering menghindar

Kadang kita tersesat

Sendiri dalam ketangguhan

Bersama dalam kebahagiaan

Berjuang tanpa dipuja

Dipuji saat tiada

Menangis karena bahagia

Tertawa untuk menutupi kesedihan

Karena hati tak dapat berdusta

Pikiran selalu ada dari hati

Jika lebih lama, mungkin akan makin baik

Semakin lama, pasti akan baik untuk ku

Tapi waktu tak lama

Waktu tak kan terulang lagi

Mainan yang biasa ku mainkan dulu, kini tergeletak dipojok ruangan

Buku yang kau berikan, kini masih tersimpan di lemari buku

Petuah mu masih tersimpan dalam hati

Ajaran mu ada dalam perilaku

Saat ini terlalu banyak mimpi dalam pikiran

Banyak sekali mimpi yang ingin menjadi kenyataan

Bisakah semua itu ditukar dengan sebuah waktu

Waktu untuk selalu bersamamu

Terkadang baik untuk melakukan sesuatu yang tidak biasa

Terutama jika engkau ada disamping ku

Tak pernah takut tersesat

Karena engkau selalu ada untuk menuntun

Mungkin makna mu tak terasa di dunia ini

Karena dunia hanya mengenal orang-orang hebat

Dunia pun kini tanpa makna

Jika hati tak pernah ada ruang untuk orang sepertimu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun